Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 22 Orang Indonesia yang Punya Kekayaan di Atas Rp 12 Triliun

Kompas.com - 20/01/2014, 14:07 WIB


TOKYO, KOMPAS.com
 — Hasil penelitian Credit Suisse dalam laporannya, Global Wealth Databook 2013, yang terbit pada akhir Oktober 2013 menunjukkan bahwa Indonesia di peringkat ke-24 dunia untuk negara dengan jumlah orang kaya paling banyak. Jumlah orang kaya terbanyak berada di Amerika Serikat, lalu Jepang, Italia, Perancis, Inggris, Jerman, China, Kanada, Australia, dan Spanyol.

Dari laporan tersebut, terdapat 22 orang superkaya Indonesia yang memiliki harta di atas 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 12 triliun (kurs Rp 12.000 per dollar AS). Sayangnya, Credit Suisse tidak mengungkapkan siapa saja 22 orang terkaya Indonesia tersebut.

Global Wealth Databook 2013 membagi dua kategori orang kaya, yaitu yang di atas 100.000 dollar AS dan yang di atas 1 juta dollar AS. Warga Indonesia yang memiliki kekayaan minimal 100.000 dollar AS atau lebih mencapai 2,18 juta orang (0,6 persen). Adapun yang di atas 1 juta dollar AS sebanyak 123.000 orang (0,4 persen).

Jumlah orang kaya Indonesia yang memiliki kekayaan minimal 100.000 dollar AS melebihi jumlah orang kaya Singapura, yang hanya 1,81 juta orang. Namun untuk yang memiliki kekayaan di atas 1 juta dollar AS, Singapura lebih banyak dari Indonesia, yaitu 174.000 orang. Secara peringkat, Indonesia berada di peringkat ke-24, sedangkan Singapura ke-23. Artinya, secara perorangan, warga Singapura lebih kaya daripada orang Indonesia.

Apabila dirinci lebih detail lagi, kategori di atas 1 juta dollar AS terdiri dari perorangan yang memiliki kekayaan 1 juta-5 juta dollar AS, 5 juta-10 juta dollar AS, 10 juta-50 juta dollar AS, 50 juta-100 juta dollar AS, 100 juta-500 juta dollar AS, 500 juta-1 miliar dollar AS, dan di atas 1 miliar dollar AS.

Adapun jumlah orang Indonesia yang memiliki kekayaan antara 1 juta-5 juta dollar AS berjumlah 106.739 orang, 5 juta-10 juta dollar AS berjumlah 9.579 orang, 10 juta-50 juta dollar AS berjumlah 6.032 orang, 50 juta-100 juta dollar AS berjumlah 541 orang, 100 juta-500 juta dollar AS berjumlah 341 orang, 500 juta-1 miliar dollar AS berjumlah 31 orang, dan di atas 1 miliar dollar AS sebanyak 22 orang.

Lembaga ini juga mengungkapkan, saat ini 80 persen kekayaan Indonesia masih banyak dalam bentuk fisik, seperti properti, peternakan, dan bangunan kantor, ketimbang kekayaan saham dan produk finansial. Namun lama-kelamaan, hal ini akan berubah. Kepemilikan bentuk produk finansial akan semakin banyak, seperti dituliskan dalam laporan tersebut.

Data kekayaan orang Indonesia dalam bentuk produk finansial per orang rata-rata hanya 1.948 dollar AS (15,7 persen). Adapun kepemilikan non-finansial 10.444 dollar AS (84,3 persen) dan utang 553 dollar AS per orang. Sementara itu, kekayaan kotor (gross wealth) rata-rata per orang sebesar 12.393 dollar AS.

Tahun 2000, jumlah kepemilikan produk non-finansial seperti properti dan sebagainya jauh lebih banyak lagi, yaitu 92,3 persen. Adapun kepemilikan produk finansial hanya 7,7 persen.

Dengan perkembangan perekonomian yang semakin baik di Indonesia, lembaga keuangan tersebut menempatkan kualitas data Indonesia pada kategori Cukup (Fair), dengan pendapatan per kapita sebesar 6.104 dollar AS. Sementara itu, pendapatan per kapita Amerika Serikat pada 2013 sebesar 68.673 dollar AS, sedangkan Jepang 57.422 dollar AS. (Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo, Jepang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com