Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir, Pasokan Beras di Pasar Induk Cipinang Berkurang

Kompas.com - 20/01/2014, 15:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi mengatakan, dalam beberapa hari terakhir pasokan beras yang masuk ke pasar induk Cipinang berkurang dibanding hari-hari normal.

Kendati demikian, ia memastikan stok di pasar itu masih mencukupi kebutuhan Jabodetabek dan wilayah lain hingga 12 hari ke depan. “Normalnya, pasokan beras ke Pasar Induk Cipinang 2.500-3.000 ton per hari. Tapi dalam beberapa hari terakhir pasokan turun di kisaran 2.000-2.100 ton per hari,” kata Bayu di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (20/1/2014).

Turunnya pasokan beras yang masuk ke pasar itu, lanjut Bayu, disebabkan gangguan distribusi karena banjir yang terjadi di Karawang, juga Cirebon. Namun, stok di Pasar Induk Cipinang hingga hari ini masih sekitar 32.700 ton.

Jumlah ini kata Bayu, cukup untuk memenuhi wilayah-wilayah yang selama ini dipasok oleh Pasar Induk Cipinang sampai 12 hari ke depan.

“Hari ini saja, Senin sampai jam 10.00 wib tadi sudah masuk tambahan 550 ton. Sehingga kita perkirakan sampai sore dan malam nanti, mudah-mudahan pasokan masuk tak lebih rendah dari 2000 ton. Stok 12 hari masih aman, dan itu ditunjukkan dengan tidak adanya kenaikan harga yang berarti untuk beras,” jelasnya.

Kebutuhan pokok di luar beras masih terbilang stabil. Kalaupun ada pergerakan, kata Bayu, dalam sepekan terakhir hanya di kisaran satu hingga tiga persen. Hal itu dikarenakan cuaca dan distribusi.

Ia menyebutkan, suplai bahan kebutuhan pokok yang masuk ke Jakarta umumnya dari Jawa Barat yakni, Cianjur, Garut, Sukabumi, Bandung, dan beberapa dari Sumatera lewat Lampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com