Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Bersubsidi Tak Bakal Berubah Hingga Pemilu

Kompas.com - 20/01/2014, 18:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan pemerintah tidak akan menerbitkan kebijakan apapun terkait bahan bakar minyak (BBM) sampai ada pemerintahan baru yang terpilih.

Adapun kebijakan tersebut, kata dia, belum tentu berupa kenaikan harga BBM. "Mengenai kebijakan subsidi BBM, yang pasti memang setelah pemilu baik itu pemilu legislatif atau pemilihan presiden itu tidak akan ada kebijakan apapun terkait BBM," kata Bambang di Jakarta, Senin (20/1/2014).

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, kenaikan harga BBM yang terjadi selama ini karena turunnya produksi minyak mentah domestik. Ini menyebabkan berkurangnya ekspor, sehingga impor tidak bisa dihindarkan.

"Kalau minyak mentah semakin turun, maka selain ekspornya juga berkurang, penerimaan juga berkurang, maka impor kita semakin banyak untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri yang memang pertumbuhannya luar biasa," ujar dia.

Bambang mengatakan, masalah lainnya adalah impor minyak mentah menggunakan mata uang dollar AS. Subsidi BBM, kata dia, dipengaruhi 2 faktor, yakni harga minyak mentah dan nilai tukar.

"Kalau dulu masalahnya harga minyak, sekarang sasarannya nilai tukar. Tentunya kita akan melakukan sesuatu, mungkin setelah bulan Mei. Tentu kita lihat kondisi ekonomi terakhir karena kita tidak tahu, kondisi ekonomi bisa berubah karena misalnya waktu 2013 orang melihat semua pesimis 2014 lebih jelek dibanding 2013," jelas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com