Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Jawa Masih Jadi Tujuan Utama Investasi 2013

Kompas.com - 21/01/2014, 20:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Jawa masih menjadi lokasi utama realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) sepanjang tahun 2013.

Secara keseluruhan, realisasi investasi tahun 2013 di Koridor Jawa mencapai Rp 230 triliun atau 57,8 persen. Menyusul Koridor Sumatera dan Kalimantan yang sama-sama menyumbang Rp 55 triliun atau 13,8 persen.

Koridor Maluku dan Papua mencapai Rp 27,8 triliun atau 7 persen, Koridor Sulawesi Rp 17,7 triliun atau 4,4 persen, serta Koridor Bali dan Nusa Tenggara Rp 12,8 triliun atau 3,2 persen.

"Berdasarkan Koridor Ekonomi pada periode Januari sampai Desember 2013, realisasi PMDN dan PMA tertinggi ada di Koridor Jawa. Realisasi PMDN terbesar berikutnya di Koridor Kalimantan, Sumatera, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi, serta Maluku dan Papua. Sedangkan PMA terbesar berikutnya berada di Koridor Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Papua, Sulawesi, serta Bali dan Nusa Tenggara," kata Kepala BKPM Mahendra Siregar di Gedung BKPM, Selasa (21/1/2014).

Selama tahun 2013, realisasi investasi PMDN di Koridor Jawa mencapai Rp 66,5 triliun dan PMA 17,3 miliar dollar AS. Jawa Timur menjadi lokasi terbesar proyek PMDN dengan nilai Rp 34,8 triliun. Sementara Jawa Tengah dan Jawa Barat masing-masing Rp 12,6 triliun dan Rp 9 triliun.

Adapun untuk PMA, Jawa Barat menjadi lokasi terbesar proyek PMA dengan nilai 7,1 miliar dollar AS. Menyusul Banten 3,7 miliar dollar AS, Jawa Timur 3,4 miliar dollar AS, dan DKI Jakarta 2,6 miliar dollar AS.

Mahendra mengatakan sektor yang dominan untuk PMDN di Koridor Jawa adalah listrik, gas, dan air sebesar Rp 18,3 triliun, industri makanan Rp 8,8 triliun, transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 8,3 triliun, industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik Rp 4,9 triliun serta industri kertas, barang dari kertas, dan percetakan Rp 4,7 triliun.

"Untuk PMA adalah industri alat angkutan dan transportasi lainnya 3,7 miliar dollar AS, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik 3 miliar dollar AS, listrik, gas dan air 2 miliar dollar AS, industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi 1,6 miliar dollar AS serta transportasi, gudang dan telkomunikasi 1,4 miliar dollar AS," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com