Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepuluh Tahun Kepeng China di Pasar Internasional

Kompas.com - 22/01/2014, 07:20 WIB


KOMPAS.com -
Dalam Forum Finansial Asia di Hongkong, 13-14 Januari 2014, Pemerintah China menegaskan ambisinya untuk meliberalisasi renminbi (RMB) atau yuan. Tentu ada implikasi untuk Indonesia.

Kepala Eksekutif Kawasan Administrasi Khusus Hongkong Republik Rakyat China CY Leung dalam pidato pembukaan memaparkan strategi Pemerintah China dalam pasar keuangan internasional. Dengan modal di sejumlah aspek yang dimilikinya, Pemerintah China berambisi meningkatkan penggunaan yuan di pasar keuangan internasional.

Pada Januari 2004, bank- bank di Hongkong untuk pertama kali menawarkan sejumlah produk jasa perbankan berbasis yuan di luar daratan utama China. Dengan demikian, Januari 2014 menjadi peringatan 10 tahun penggunaan yuan untuk kegiatan bisnis di luar China.

Hari ini, yuan telah menjadi satu dari sepuluh mata uang yang paling banyak diperdagangkan secara internasional. Hongkong menjadi pusat perdagangan yuan terbesar di dunia di luar daratan utama China. Berdasarkan Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication, empat dari lima yuan yang diperdagangkan dengan luar negeri ditransaksikan di Hongkong.

Dengan likuiditas yuan terbesar di luar China daratan dan beragam jenis produk investasi yang ditawarkan secara internasional, Hongkong menjadi konektor bisnis ke bisnis yang efektif bagi bisnis internasional berbasis yuan.

Sistem real time gross settlement (RTGS) menangani naik-turunnya permintaan yuan rata-rata sekitar 400 miliar yuan per hari. Jam operasional untuk sistem RTGS yuan telah diperpanjang menjadi 15 jam sehingga memberikan kesempatan kepada lembaga keuangan di zona waktu Eropa untuk melakukan pembayaran melalui infrastruktur di Hongkong.

Di antara beberapa inisiatif tahun 2013, Treasury Markets Association of Hongkong meluncurkan CNH Hongkong Interbank Offered Rate (Hibor) Fixing guna mendukung pertumbuhan yang lebih cepat bagi pasar suku bunga yuan di luar negeri.

Sementara CNH Hibor Fixing menyediakan patokan yang dapat diandalkan untuk memfasilitasi pinjaman sekaligus memfasilitasi pengembangan sejumlah produk suku bunga renminbi dan membantu pelaku pasar melakukan lindung nilai terhadap risiko tingkat bunga bisnis yuan.

”Liberalisasi mata uang China tidak sekadar tren nasional ataupun regional. Namun, hal itu benar-benar merupakan tren global. Hongkong merupakan saluran utama bagi aliran modal yuan dan mungkin yang lebih penting merupakan aliran informasi pengembangan dan pembangunan bisnis yuan di dunia,” kata Leung.

Kolaborasi

Guna mendorong kerja sama bisnis berbasis yuan antara Hongkong dan pasar di luar negeri, Pemerintah China telah membangun sejumlah fasilitas dengan sektor swasta. Kolaborasi yang telah dilakukan antara lain adalah dengan London, Paris, Australia, dan terakhir dengan Malaysia.

Data Januari-November 2013 menunjukkan bahwa Hongkong menangani perdagangan lebih dari 3 triliun yuan. Nilai deposito yuan dan sertifikat deposito di Hongkong mencapai 1 triliun yuan pada akhir Desember 2013. Sejak tahun 2007, lebih dari 330 surat utang dalam yuan telah ditarik di Hongkong dengan total seluruhnya sekitar 309 miliar yuan.

”Semuanya ini telah dicapai dalam dekade terakhir. Sebagian besar di antaranya dalam tiga tahun terakhir dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat. Kini coba bayangkan skala bisnis yuan di luar negeri secara global pada sepuluh tahun mendatang,” kata Leung.

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta A Tony Prasetiantono berpendapat, internasionalisasi yuan merupakan langkah logis.

Alasannya, China merupakan kekuatan ekonomi nomor 2 terbesar di dunia. Produk domestik bruto (PDB)-nya mencapai 8 triliun dollar Amerika Serikat (AS) atau separuh dari PDB AS.

Kinerja ekonomi China yang bagus, menurut Tony, secara otomatis menyebabkan permintaan terhadap yuan meningkat. Ambisi Pemerintah China untuk semakin meliberalisasi yuan akan kian meningkatkan permintaan terhadap yuan di pasar internasional. Situasi ini akan berpeluang menyebabkan apresiasi yuan.

Implikasi bagi Indonesia, menurut Tony, positif. Intinya adalah akan terjadi diversifikasi penggunaan mata uang dalam perdagangan internasional. Dengan demikian, Bank Indonesia akan melakukan diversifikasi cadangan devisa selain dollar AS, euro, dan yen. Indonesia juga akan diuntungkan dalam neraca perdagangan jika renminbi menguat.

”Defisit perdagangan bisa dikurangi, bahkan menjadi surplus kembali. Jadi, internasionalisasi yuan akan berimplikasi positif bagi Indonesia dan negara lain di dunia,” kata Tony. (FX LAKSANA AGUNG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com