Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tolak Permintaan Garuda dan AirAsia Tambah Penerbangan

Kompas.com - 22/01/2014, 10:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menolak permintaan Garuda Indonesia (Garuda) dan AirAsia yang ingin menambah rute penerbangan. Pasalnya hal tersebut harus dievaluasi terlebih dahulu.

"Garuda dan AirAsia mengajukan rute baru dan kita tunda dulu," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Selasa (21/1/2014) malam.

Herry menjelaskan hampir semua airlines juga berencana ingin menambah rute baru. Jika satu maskapai diberikan rute baru oleh pemerintah, maka harus dirombak kembali jadwal penerbangan. "Kalau satu kita setujui rotasi pesawat akan berubah," jelas Herry.

Herry mengatakan dengan adanya Bandara Halim Perdanakusuma sebagai bandara komersial, hal tersebut tidak menambah jadwal penerbangan atau rute baru. Dalam hal ini, penerbangan yang di Soekarno Hatta hanya dipindahkan saja ke Halim, jika mengalami kepenuhan jadwal. "Adanya Halim bukan rute baru ya," tegas Herry.

Rencananya Garuda akan menawarkan 10 rute penerbangan dari Halim, sedangkan Air Asia berencana mendapat penerbangan dari Halim Perdanakusuma mulai Maret 2014 mendatang.

Saat ini hanya Citilink saja yang mendapat jatah penerbangan di Halim Perdanakusuma. Pemerintah pun menargetkan penerbangan di Soekarno Hatta berkurang 10 persen dari kepadatan, sejak Bandara Halim Perdanakusuma menjadi bandara komersial. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com