Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, Rupiah Tertekan Bersama Mata Uang di Asia

Kompas.com - 23/01/2014, 07:50 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah cenderung menguat sejak awal tahun ini. Namun, pada perdagangan Kamis (23/1/2014), rupiah diproyeksikan tertekan kembali bersama mata uang di kawasan Asia seiring menguatnya indeks dollar AS.

Indeks dollar AS yang sebelumnya turun drastis, pada Rabu (22/1/2014) mampu mendorong penguatan. Tren senada tak hanya terjadi dengan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah tetap merata pada hampir semua mata uang di Asia.

Seperti dikutip tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, kurs rupiah non-deliverable forward (NDF) berenor satu bulan menguat hingga ke Rp 12.089 per dollar AS. Akan tetapi kurs rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) masih bertahan di level Rp 12.149 per dollar AS.

Menurut Samuel Sekuritas, kurs Jisdor bertujuan menjaga gap positif terhadap kurs NDF offshore bertenor satu bulan. Sepanjang awal 2014 ini rupiah telah menguat 0,33 persen. Namun penguatan indeks dollar AS kembali menghadirkan tekanan pelemahan di pasar Asia. Pelemahan juga terpantau terjadi pada euro Eropa.

Walaupun hasil lelang surat utang negara (SUN) sudah cukup baik tetapi imbal hasil (yield) SUN naik 6 basis poin (bps), Rabu, sejalan dengan kenaikan yield US Treasury (UST). Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, atau Kamis dini hari WIB, yield UST kembali naik 4 bps menjadi 2,87 persen.

Pasar Asia pada pagi ini diperkirakan akan menunggu data Market Flash Mfg PMI China yang diperkirakan akan turun. Sementara malam ini pasar juga menunggu data Jobless Claims di Amerika Serikat.

Di sisi lain, penilaian negatif terhadap emas dari Morgan Stanley membuat laju dollar AS terapresiasi. Riset Trust Securities menyatakan laju rupiah berada di atas support Rp 12.123. Hari ini rentang rupiah diperkirakan berada di Rp 12.134-12.109 dalam kurs tengah BI dan Jisdor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com