Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik Itu Datang dari Investor Domestik

Kompas.com - 23/01/2014, 13:56 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Di tengah kuatnya gejolak eksternal, realisasi investasi tahun 2013 tercatat sebesar Rp 398,6 triliun. Seperti tahun-tahun sebelumnya, aliran investasi didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 270,4 triliun atau 67,8 persen dari total investasi.

PMA mencatatkan pertumbuhan sebesar 22,4 persen, namun dalam nominal dollar PMA tercatat hanya tumbuh 16,7 persen. Isu pengurangan stimulus FED (tapering) dan isu internal seperti tingginya inflasi dan defisit transaksi berjalan belum banyak mempengaruhi nafsu investasi asing.

Walaupun PMA tumbuh melambat, namun realisasi investasi keseluruhan menorehkan beberapa pencapaian positif. “Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat naik tajam sebesar 39,0 persen menjadi Rp 128,2 triliun di tahun 2013,” kata David Sumual, Ekonom Bank Central Asia (BCA) dalam sebuah laporannya hari ini (23/1/2014).

Dalam laporannya itu dijelaskan, realisasi investasi baru lebih banyak (63 persen) jika dibanding investasi untuk perluasan atau ekspansi (27 persen). Kemudian, penyerapan tenaga kerja juga tumbuh 41,9 persen, dan mencerminkan tingginya investasi di sektor padat karya.

“Investasi smelter terutama oleh investor asing diproyeksikan meningkat pasca pemberlakuan larangan ekspor mineral mulai 2014. Sementara itu, investor domestik paling banyak melakukan investasi di sektor listrik, gas dan air,” jelas David.

Tak hanya itu, disetujuinya beleid tentang mobil Low Cost Green Car (LGCG) juga mendorong tingginya investasi di sektor otomotif. Tak heran, Jepang berhasil menggeser Singapura sebagai investor terbesar.

David menyebutkan, investasi di sektor otomotif berpotensi tumbuh lebih kencang lagi di tahun 2014, terutama dipicu kemungkinan relokasi ekspansi kapasitas pabrik seiring berlarutnya gonjang-ganjing politik Thailand.

“Pemerintah memproyeksikan, investasi tahun 2014 tumbuh sebesar 15 persen menjadi Rp 458 triliun seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi dan ketidakpastian kebijakan terkait pemerintahan baru pasca pemilu,” kata David dalam laporannya.

Realisasi investasi diproyeksikan meningkat di semester 2 tahun 2014, jika pemerintahan baru bisa menelurkan kebijakan yang menjanjikan terkait reformasi struktural, terutama di sektor fiskal, energi, pangan, investasi, infrastruktur, birokrasi dan tenaga kerja. (Asnil Bambani Amri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com