Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim DIngin AS Dongkrak Harga Minyak Mentah

Kompas.com - 24/01/2014, 07:13 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -
Harga minyak mentah AS naik pada Kamis (23/1/2014) waktu setempat, (Jumat pagi WIB), setelah persediaan distilat (hasil penyulingan) AS pekan lalu turun tajam karena cuaca musim dingin yang parah mencengkeram sebagian besar wilayah negara itu.

Kontrak berjangka utama AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, mengembalikan kerugiannhya menjadi berakhir pada 97,32 dollar AS per barel, naik 59 sen dari Rabu (22/1/2014).

Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Maret, merosot 69 sen menjadi di 107,58 dollar AS per barel .

"Kedua kontrak minyak mentah, WTI dan Brent, pada hari sebelumnya diperdagangkan di wilayah negatif di tengah aksi ambil untung setelah reli selama dua hari," kata analis Forex.com Fawad Razaqzada.

Namun laporan mingguan Departemen Energi (DoE) tentang persediaan minyak AS, yang ditunda sehari karena hari libur di AS pada Senin (20/1/2014), mendorong minat pembeli terhadap WTI.

"Penarikan distilat dalam laporan persediaan ini sangat mendukung pasar," kata John Kilduff dari Again Capital.

Pasok bahan bakar distilasi, yang mencakup minyak pemanas dan diesel, turun 3,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 17 Januari, menurut laporan tersebut.

Penurunan tajam ini mengejutkan para analis, yang rata-rata memperkirakan penurunan sebesar 800.000 barel.

"Penurunan tajam terjadi karena permintaan bahan bakar pemanas meningkat dalam menghadapi musim dingin yang parah," kata Kilduff.

Kilduff mengatakan penurunan aktivitas kilang, dengan penyulingan berjalan pada 86,5 persen dari kapasitas, turun dari 90,0 persen, juga turut berperan.

Persediaan minyak mentah AS naik untuk pertama kalinya dalam delapan minggu, DoE melaporkan, namun peningkatan dari satu juta barel sejalan dengan harapan.

Data suram China telah membebani pasar minyak sebelumnya, terutama pada jenis Brent.

Manufaktur China mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam enam bulan pada Januari, sebuah survei menunjukkan Kamis, meningkatkan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan 2014 bagi perekonomian terbesar kedua di dunia itu.

"Brent mundur kembali ... karena data PMI lemah dari China, jatuh untuk pertama kalinya dalam enam bulan menjadi 49,6, menyebabkan kekhawatiran atas permintaan negara itu," kata analis Lucy Sidebotham di Inenco.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com