Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Banjir, Wamenkeu Prediksi Inflasi Januari Dekati 1 Persen

Kompas.com - 24/01/2014, 14:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang merendam beberapa daerah di Tanah Air termasuk DKI Jakarta dipastikan akam menyumbang kenaikan inflasi untuk bulan Januari 2014. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memprediksi inflasi Januari akan hampir menyentuh angka 1 persen.

"Banjir ya mungkin (berdampak ke inflasi) Januari. Tidak sampai 2 persen. Hampir mendekati 1 persen," kata Wakil Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro di Kantor Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, Jumat (24/1/2014).

Meski telah memprediksi angka inflasi bulan Januari, Bambang mengatakan hingga saat ini angka resmi inflasi Januari belum dikeluarkan karena bulan Januari belum berakhir dan banjir pun masih terjadi di beberapa titik sehingga dampak keseluruhan belum dapat dipastikan.

Namun, ia mengaku melonjaknya harga pangan di pasar akan mendorong inflasi. Akan tetapi, Bambang menjelaskan hal yang utama adalah menjaga pasokan pangan agar inflasi tetap terjaga. "Ya seperti itu (kenaikan harga pangan dorong inflasi). Mudah-mudahan ini tidak lama. Ya yang penting kita jaga pasokan pangan supaya mudah-mudahan inflasinya tidak seperti tahun lalu," ujar dia.

Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan inflasi Januari akan lebih banyak disumbang sektor pangan. Penyebabnya tak lain adalah banjir yang menyebabkan rantai distribusi pangan mengalami gangguan. "Ya dari pangan, lebih banyak dari pangan. Gangguan distribusi pastinya karena banjir," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com