Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Indonesia Akan Menjadi "Leader Sister" Pembayaran Terkoneksi ASEAN

Kompas.com - 29/01/2014, 16:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia akan menjadi pemimpin dalam mengembangkan sistem pembayaran yang terkoneksi dalam memfasilitasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau pasar bebas ASEAN pada 2015.

Demikian Direktur Eksekutif Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi, di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (29/1/2014). Ia mengatakan, Indonesia tidak sendirian dalam mewujudkan sistem pembayaran yang terintegrasi antarnegara tersebut.

"Peran itu juga nantinya kita mengajak negara lain seperti Brunei, Kamboja, dan Vietnam. Jadi, kita melakukan berbagai hal capacity building. Mereka datang ke kita, dan sistem apa yang perlu disamakan dalam MEA nantinya," ujar dia.

Sebagai pemimpin negara-negara lain di ASEAN, BI selaku regulator sistem pembayaran di Indonesia mengaku akan terus mengembangkan dan meningkatkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar, yang juga dibarengi peluasan akses.

Adapun yang ditingkatkan adalah jumlah keanggotaan clearing yang nantinya tidak hanya dari industri perbankan. "Retail payment and clearing, kita akan tambah keanggotaan, misal selain bank, dan juga fitur kita tambah supaya masyarakat terlayani, yang betul-betul bisa diproses efisien," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Artajasa Pembayaran Elektronis Arya Damar menambahkan, sebagai perusahaan penyedia layanan, perusahaannya telah membangun sinergi untuk menciptakan sistem pembayaran nasional yang terintegrasi.

"Artajasa sudah tergabung dalam APN (Asian Payment Network) yang nantinya akan menghubungkan arus transaksi di wilayah ASEAN dan Asia," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com