Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Menkeu: Kebijakan Apa Pun Pasti Dinilai Salah

Kompas.com - 30/01/2014, 13:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri mengatakan, kebijakan apa pun yang dikeluarkan pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia pasti akan membutuhkan waktu. Ini yang menyebabkan ada anggapan pemerintah sering kali salah dalam mengambil keputusan.

"Kita keluarkan kebijakan, apa pun yang dibuat pasti salah, karakteristik dari negeri ini. Kebijakan ini butuh waktu," kata Chatib di Hotel Dharmawangsa, Kamis (30/1/2014).

Chatib mengklaim, dalam tiga bulan, pemerintah berhasil mengubah neraca perdagangan menjadi surplus. Pada bulan Oktober 2013 lalu, surplus neraca perdagangan mencapai 40 juta dollar AS, kemudian menjadi 760 juta dollar AS pada bulan November. "Bulan Desember perkiraan Kementerian Keuangan bisa 800 juta dollar AS," kata dia.

Selain itu, pemerintah juga mengambil kebijakan untuk mengurangi defisit transaksi berjalan. Pada Agustus 2013 lalu, Bank Indonesia (BI) merilis defisit transaksi berjalan mencapai 4,4 persen dari produk domestik bruto (PDB).

"Kita keluarkan kebijakan untuk itu. Defisit transaksi berjalan terjadi karena impor lebih besar dari ekspor karena permintaan domestik lebih tinggi dari kapasitas produksi yang bisa kita buat," ujarnya.

Solusi mengatasi tingginya impor, kata mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini, adalah dengan menambah pasokan atau mengurangi permintaan. Idealnya memang menambah pasokan, tetapi memakan waktu.

"Tapi, defisit transaksi berjalan harus segera ditangani, makanya harus mengurangi permintaan. Makanya, BI rate (suku bunga acuan BI) harus dinaikkan," ujar Chatib.

Chatib optimistis defisit transaksi berjalan pada kuartal IV 2013 dapat menembus 3 persen dari PDB. Adapun untuk tahun 2014 keseluruhan ia yakin defisit transaksi berjalan dapat berada pada kisaran 2,5 persen dari PDB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com