Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pihak Kementerian BUMN sebelumnya meminta agar permasalahan Merpati terlebih dahulu diselesaikan secara internal. Hatta pun menyetujui keputusan tersebut.
"Setelah business plan dibuat, kita akan cek seperti apa. Mereka minta untuk diselesaikan dulu di internal Kementerian BUMN karena masih ada hal-hal berkaitan dengan siapa yang akan menjadi partnernya," kata Hatta di kantornya, Kamis (30/1/2014).
Lebih lanjut, Hatta memberi contoh permasalahan Merpati yang belum ditemukan solusinya, seperti pihak mana yang akan menjadi partner bagi Merpati. Di samping itu, Hatta mengatakan masih terdapat konflik tentang pihak yang akan dilimpahkan rute penerbangan maskapai tersebut.
"Bahas dulu di internal, setelah itu baru dibahas di rakor. Tinggal lihat saja, business plan-nya masuk akal atau tidak? Kalau tidak masuk akal, ya sudah ditutup saja. Tetapi, kalau masih memungkinkan, kita beri kesempatan. Itu sejarahnya panjang dan kita masih memerlukan. Kalau operasinya sudah tidak memungkinkan dan pemerintah disuruh bail out Rp 6,7 triliun, akan sangat sulit," ujarnya.
Hatta mengaku mengikuti berbagai perkembangan Merpati, seperti permasalahan tidak bisa terbang dari Kupang, NTT, ke beberapa kota, hingga isu gaji karyawan yang belum dibayarkan.
"Makanya, sekarang sedang diselesaikan internal di BUMN. Pak Dahlan meminta untuk diselesaikan dulu di internal. Saya menunggu sampai diselesaikan. Saya ingin dengar, business plan-nya. Seberapa besar kapasitas kita bisa membantu," ungkap Hatta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.