Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Menunggu Dat BPS

Kompas.com - 03/02/2014, 08:41 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah diproyeksikan kembali variatif memasuki bulan Februari. Di awal pekan ini, Senin (3/2/2014), investor dan pelaku pasar menunggu rilis data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia terbaru yang dapat memengaruhi posisi mata uang garuda.

Laju rupiah jelang libur imlek pekan lalu kembali turun seiring respon pelaku pasar terhadap rilis hasil pertemuan FOMC yang kembali melakukan pengurangan pembelian obligasi menjadi 65 miliar dollar AS dari sebelumnya 75 miliar dollar AS.

Pelemahan rupiah turut dipicu imbas terdepresiasinya sejumlah mata uang emerging market termasuk euro dan poundsterling yang juga terlibas terapresiasinya dollar AS.

Langkah bank sentral Turki yang diikuti bank sentral Afrika Selatan dengan menaikkan suku bunga acuannya dinilai gagal dalam meyakinkan para pelaku pasar terhadap kondisi moneternya sehingga membuat mata uang keduanya kembali terdepresiasi. Rupiah pun secara tidak langsung ikut terkena dampaknya.

Dari pasar komoditas terbaru, harga minyak mentah WTI Crude Oil kembali mengalami koreksi -0,76 persen ke level 97,49 dollar AS per barrel. Senada dengan harga minyak, kontrak berjangka emas Comex juga terkoreksi -0,17 persen ke posisi 1.240,10 dollar AS per troy ounce.

Dari dalam negeri, riset Mandiri Sekuritas menyatakan investor cenderung melihat dan menunggu terkait penantian rilis data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia, siang nanti. Pelaku pasar sendiri memprediksi nilai inflasi kemungkinan moderat dan tidak memberikan pengaruh signifikan bagi pergerakan rupiah serta indeks harga saham gabungan (IHSG).

Riset Trust Securities menyatakan laju rupiah kembali di bawah support Rp 12.179 per dollar AS. Awal pekan ini rupiah diproyeksikan berada di level Rp 12.248-12.198 (kurs tengah BI) per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com