Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Baru Langsung Hadapi Pasar Bebas Asean

Kompas.com - 03/02/2014, 17:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Ekonomi ASEAN akan segera efektif tahun 2015. Banyak pihak menilai Indonesia masih belum siap dalam bersaing di pasar bebas ASEAN tersebut karena masih dihadapkan pada masalah-masalah di dalam negeri.

Ekonom Tony Prasetiantono mengatakan daya saing (competitiveness) dapat bermacam-macam. Selain dari nilai tukar, daya saing pun dapat terlihat dari sektor-sektor lainnya yang menopang kegiatan ekonomi Indonesia.

"Competitiveness kita harus akui kalau sekarang ini memang disebabkan dibantu depresiasi rupiah. Cpmpetitiveness kan bermacam-macam, salah satunya nilai tukar. Tapi competitiveness lain harus kita tingkatkan, misalnya infrastruktur dan sumber daya manusia itu harus diakui (masih harus ditingkatkan)," kata Tony di Jakarta, Senin (3/2/2014).

Oleh karena itu, lanjutnya, presiden baru yang akan terpilih nanti harus mendorong hal-hal yang mempengaruhi daya saing negara maupun bangsa Indonesia.

"Makanya presiden baru harus dorong ini, dorong hal-hal yang kira-kira mempengaruhi competitiveness. Mulai dari kualitas sumber daya manusia, infrastruktur itu memang harus didorong," ujarnya.

Pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini, menurut Tony, merupakan kondisi yang sifatnya semu dan sementara. Hal mendasar yang harus ditingkatkan agar dapat bersaing dengan negara-negara lain dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah kualitas infrastruktur dan sumber daya manusia.

"Yang paling mendasar itu tetap infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia. Itu harus menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi pemerintahan mendatang," ungkap Tony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com