Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: BI Rate Tak Perlu Naik

Kompas.com - 03/02/2014, 19:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelemahan ekonomi memaksa beberapa negara berkembang (emerging market) menaikkan suku bunga acuan mereka, seperti yang dilakukan India yang mengerek suku bunga acuan hingga 8 persen.

Namun demikian, kondisi nilai tukar rupiah saat ini tidak perlu diikuti langkah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan alias BI Rate.

Ekonom dari Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono menjelaskan BI tidak perlu kembali menaikkan BI Rate karena kondisi rupiah yang mulai stabil.

Ia memandang ada beberapa faktor yang dijadikan landasan pertimbangan, seperti data neraca perdagangan Indonesia dan dampak kenaikan BBM.

"Rupiah sudah mulai stabil, kalau sudah stabil ya biarkan saja. Karena data perdagangan kita positif di November dan Desember. Saya yakin ini penyebabnya karena rupiah yang melemah, jadi karena ada dua hal yang membantu neraca perdagangan positif. Pertama melemahnya rupiah bisa membuat ekspor naik dan impor menurun. Kedua kenaikan harga BBM ternyata bisa menurunkan konsumsi BBM yang bersubdisi, jadi impor BBM berkurang," kata Tony di Jakarta, Senin (3/2/2014).

Tony menganjurkan agar kondisi yang ada saat ini tak perlu diubah karena masyarakat telah sadar rupiah berada pada posisi sekitar Rp 12.000 per dollar AS. Bila rupiah menguat maka dikhawatirkan akan mengganggu kondisi positif neraca perdagangan Indonesia.

"BI rate jangan dulu dinaikkan karena situasi kita beda dengan India atau Turki. Saran saya, kalau pada titik sekarang saya merekomendasikan BI rate tetap ditahan, kecuali kondisi rupiah tiba-tiba Rp 12.500 atau Rp 13.000 per dollar AS," ujarnya.

BI secara bertahap menaikkan BI rate sebanyak 175 basis poin dalam kurun waktu antara bulan Juni hingga November 2013. BI rate terakhir ditahan pada level 7,5 persen pada bulan Desember 2013 dan menahan suku bunga acuannya pada bulan Januari lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com