Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan Rp 200 Miliar untuk Petani yang Kebanjiran

Kompas.com - 06/02/2014, 14:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 200 miliar untuk mengganti tanaman-tanaman petani yang terkena puso akibat banjir.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan, pengertian puso adalah tanaman padi yang siap panen, lalu diterjang banjir.

Adapun yang tidak tergolong terdampak puso adalah tanaman padi yang memang baru berumur kurang dari lima minggu dengan ketinggian 10-20 sentimeter.

"Yang puso tentu cara penggantianya berbeda. Kita sedang menyiapkan dana Rp 200 miliar untuk ganti sebagai kompensasi petani supaya bisa menanam lagi," kata dia di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (6/2/2014).

Rusman memaparkan, dari 400.000 hektar lahan pertanian, 250 hektar di antaranya ada di Pulau Jawa. Sedangkan, Kementerian Pertanian mencatat ada 40 ribu hektar lahan pertanian yang terdampak banjir.

Tanaman yang tergolong dampak puso adalah yang mengalami kerusakan 75 persen. Rusman menuturkan, padi yang tinggal seminggu lagi bisa dipanen, akan diganti. "Kalau di luar itu tidak dianggap ada penggantian," terang Rusman.

Saat ini pemerintah telah menyiapkan benih padi cadangan untuk mengganti puso. Rusman pun mengatakan, pihaknya telah meminta petugas di dinas pertanian di daerah untuk stanby jika ada permintaan benih dari petani.

"Sekarang malah kita yang menunggu kesiapan mereka (petani) untuk menanam kembali," pungkas dia. Sekadar informasi, pada sekitar bulan Maret-April curah hujan sudah mulai berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com