Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bahan Pokok Mulai Melambung

Kompas.com - 07/02/2014, 10:26 WIB

KENDAL, KOMPAS.com - Pasokan bahan pokok di Jawa mulai terganggu akibat banjir dan hambatan distribusi logistik. Gangguan distribusi dipicu antara lain kerusakan jalan di pantai utara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Akibatnya, harga bahan pokok di sejumlah wilayah di Jawa mulai melambung.

Pantauan Kompas, sejak hari Selasa (4/2/2014) sampai Kamis (6/2/2014) malam, infrastruktur jalan di pantura Jawa semakin rusak akibat banjir. Lubang-lubang jalan menyebar hampir merata di sepanjang jalan raya pantura di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Kerusakan infrastruktur jalan ini mendorong biaya. Di Pasar Grogolan, Pekalongan, harga beras, telur, minyak, sayur-mayur, dan tepung merangkak naik.

Sarah, pedagang kebutuhan pokok, menuturkan, pasokan beras mulai menurun sehingga mendorong kenaikan harga. Biasanya dalam seminggu ia bisa menerima pasokan beras 6-7 kuintal, tetapi dalam dua pekan terakhir hanya 3-4 kuintal beras dengan mutu beragam.

Saat ini, harga beras kualitas super Rp 10.000 per kg atau naik dari Rp 9.700-Rp 9.800 per kg pekan lalu. Persediaan beras kualitas super menurun akibat curah hujan tinggi sehingga penjemuran beras tidak maksimal. ”Ada gangguan pasokan karena jalan pantura rusak dan banjir. Pengiriman sulit,” ujar Sarah.

Sementara itu, Nilati, pedagang lain, menuturkan, harga tepung dan minyak goreng curah pun naik menyusul membengkaknya biaya distribusi akibat terhambat banjir.

Harga tepung yang sebelum banjir Rp 76.000 per kantong isi 5 kilogram naik menjadi Rp 82.000. Harga minyak goreng curah pun naik dari kisaran Rp 10.000 sampai Rp 10.500 per kg menjadi Rp 12.000 per kg.

Penurunan pasokan barang juga dikeluhkan Darno. Terputusnya akses jalan akibat longsor di Kali Bening, Kabupaten Banjar Negara, Jawa Tengah, menyebabkan pasokan sayur-mayur terganggu. Muatan sayur yang biasanya butuh satu truk kini harus menggunakan dua truk untuk menyiasati beban jalan rusak. Akibatnya, biaya angkut yang biasanya Rp 300.000 per truk menjadi Rp 600.000 untuk dua truk.

Pantauan Kompas, banjir masih merendam rumah warga dan areal persawahan di Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pemalang, Ruhadi, mengatakan, banjir akan memundurkan waktu panen. Ini karena petani harus menanam bibit baru lagi untuk menggantikan tanaman rusak atau puso. Hal itu juga akan berdampak pada naiknya harga gabah dan beras di masyarakat.

Di Jawa Tengah, lubang bertebaran di ruas pantura antara Kota Tegal dan Kabupaten Pemalang. Kemacetan parah sepanjang 6 km terjadi di Jalan Raya Petarukan, Pemalang. Butuh 1,5 jam untuk menempuh ruas jalan nasional itu. Lubang bertebaran hingga ke bahu jalan, dengan diameter mencapai 2 meter dan kedalaman mencapai 25 cm. (LKT/CAS/WIE/a07/a05/a06)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com