Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusakan Jalan Kian Parah

Kompas.com - 10/02/2014, 07:30 WIB

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Prajurit Tentara Nasional Indonesia terjun memperbaiki jalan rusak di pantai utara Jawa yang belakangan ini kian parah akibat banjir. Pengerjaan terutama dilakukan di ruas-ruas yang parah tingkat kerusakannya.

Berdasar pantauan Kompas yang melintas di pantai utara (pantura) Jawa Barat dari Cirebon hingga Subang, Minggu (9/2/2014), kegiatan perbaikan jalan oleh personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) terlihat di beberapa lokasi.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pekan lalu, menyatakan bahwa pemerintah segera menggelar operasi tanggap darurat untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat banjir. Operasi dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan pasukan TNI.

Personel TNI terlihat menimbun lubang-lubang jalan yang bertebaran di ruas jalan pantura. Jalan pantura yang rusak parah tersebut antara lain tersebar di wilayah Pamanukan dan Patrol, Kabupaten Subang, dan Kandanghaur di Kabupaten Indramayu.

Di jalan pantura Bunder, Kabupaten Cirebon, personel TNI dari Komando Distrik Militer 0620/Kabupaten Cirebon, Batalyon Infanteri 301/Prabu Kian Santang, dan Batalyon Zeni Tempur 3, menambal lubang-lubang yang bertebaran hampir di seluruh badan jalan.

Sebelum ditambal, kendaraan yang melintas akan terguncang-guncang karena pengemudi mau tidak mau pasti harus melindas semua sisi jalan yang berlubang itu.

Personel dari Komando Daerah Militer III Siliwangi, Batalyon Zeni Tempur 3/Yudha Wyogrha Bandung terlihat mengerjakan penimbunan ruas berlubang di Kandanghaur, Indramayu.

Sebagai gambaran, kerusakan jalan di pantura yang kian parah akibat banjir belakangan ini telah menghambat kelancaran arus transportasi dan distribusi. Ini karena kendaraan harus merambat pelan mencoba menghindari lubang di jalan.

Padahal, pantura dilintasi beragam jenis kendaraan, termasuk truk dan bus berukuran besar. Akibatnya, antrean pun tak terhindarkan karena sebelum kendaraan di depan lepas dari ruas berlubang sudah diakumulasi dengan kendaraan yang menyusul di belakang.

Warga mengapresiasi perbaikan jalan di ruas pantura tersebut. ”Akibat banyak lubang di jalan sering ada kecelakaan saat pengemudi mencoba menghindari lubang. Syukur kalau jalan rusak di pantura ini cepat ditangani,” kata Edi, warga Kandanghaur.

Kerusakan jalan di ruas pantura wilayah Kecamatan Pusakajaya, Pamanukan, dan Sukasari, Kabupaten Subang, juga memicu antrean di ruas tersebut.

Akibat harus bergiliran menghindari lubang, kendaraan kerap harus merambat dengan kecepatan di bawah 5 kilometer per jam saat melintas di jalan pantura yang berlubang.

Selain di Jawa Barat, lebih dari 10.000 personel tentara, Minggu, secara serentak juga dikerahkan turun ke jalur pantai utara Jawa di wilayah Jawa Tengah, memperbaiki ruas jalan yang rusak. Perbaikan jalan berlubang di jalur pantura ini dipantau langsung oleh Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Budiman dan Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro Mayor Jenderal Sunindyo.

”KSAD dan Pangdam hingga malam ini meninjau lokasi pelaksanaan operasi normalisasi jalur pantura,” tutur Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Kolonel Arh Ramsel L Tobing, Minggu malam. (CAS/WIE/HEN/SON/CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com