“Sampai 2010, perseroan berhasil menyalurkan KUR kepada 3,7 juta nasabah. Setahun kemudian menjadi 5,4 juta nasabah atau naik 1,7 juta. Tahun 2012, naik lagi menjadi 7,1 juta nasabah. Pas tutup tahun 2013, nasabah KUR kita sudah tembus 9,3 juta debitur. Berarti dari tahun 2010, ada penambahan sekitar 5,6 juta debitur,” kata Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali dalam keterangan resmi, Kamis (13/2/2014).
Adapun realisasi nilai KUR dari tahun 2010 hingga 2013 naik sekitar Rp 18,6 triliun. Dari tahun 2010 hingga 2013 tercatat berturut-turut yakni Rp 9,1 triliun di 2010, kemudian naik jadi Rp 16,8 triliun pada 2011.
Pada tahun 2012 realiasi KUR BRI menjadi Rp 19,8 triliun dan tahun lalu mencapai Rp 27,7 triliun. Tak sekedar ekspansi, BRI juga sukses melakukan pembinaan dan meningkatkan kualitas debitur. Hal itu terlihat dari migrasi pelaku usaha KUR yang terus menunjukkan hasil yang menggembirakan.
"Nasabah KUR BRI yang semula tidak bankable dan menyandang status pengusaha pemula dan mikro, kini berbondong-bondong naik kelas menjadi nasabah komersil. Artinya pinjaman mereka sudah menggunakan prosedur dan administrasi normal dikarenakan mereka sudah punya jamiman, dan aset tetap. Ini yang membahagiakan kita,” ujar Ali.
Selama bulan Januari 2014, realisasi KUR BRI sudah mencapai Rp 1,9 triliun dari 154.000 debitor, dengan tingkat rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) 0,49 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.