Setelah sekitar setengah jam mengadap koordinatornya, Lutfi menjelaskan kepada wartawan, ada dua hal penting yang harus dia lakukan sebagai pengganti Gita Wirjawan.
"Beliau (Hatta) mengingatkan bahwa pentingnya stabilitas harga di perekonomian Indonesia. Implikasinya bukan hanya kepada mikro, ibu-ibu RT, tapi juga terhadap perekonomia Indonesia secara makro. Itu bisa mengganggu inflasi dan neraca perdagangan," jelas mantan Dubes RI untuk Jepang itu.
"Kedua yang mesti dipikirkan itu urusan peningkatan nilai ekspor, tentu semua dengan peraturan yang berlaku," imbuh Lutfi.
Lutfi melihat dampak dari peraturan mineral tambang dan batubara (minerba) bakal menurunkan nilai ekspor Indonesia. Namun, ia optimistis penurunan ekspor hanya bersifat sementara.
Di sisi lain, untuk mengompensasi penurunan ekspor dari sektor pertambangan, Lutfi mengatakan pemerintah akan menggenjot nilai ekspor misalnya dari crude palm oil (CPO).
"Kami bicara dengan stake holder kelapa sawit untuk menggenjot ekspor ke depan," ujar Lutfi.
Mantan Kepala BKPM itu juga mengatakan, pihaknya tengah melakukan konsolidasi internal untuk memetakan permasalahan perdagangan. Ia berjanji dalam satu, dua hari ke depan, akan ada "to do list" sebagai rencana kerja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.