Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Janji Pemerintah Terkait Jalan Tol Trans-Sumatera

Kompas.com - 17/02/2014, 17:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana proyek Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) telah lama bergulir. Bahkan, proyek yang rencananya dimulai dengan membangun empat ruas—senilai Rp 31,5 triliun—itu pun merupakan salah satu proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Namun, hingga saat ini, JTTS tak kunjung terealisasi karena menunggu peraturan presiden (perpres). Perpres tersebut akan menunjuk PT Hutama Karya selaku pelaksana proyek. Meski mundur dari yang ditargetkan, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Senin (17/2/2014), memastikan bahwa JTTS tetap akan berjalan karena sudah masuk dalam MP3EI.

"Mestinya hari ini rapat jam 10.00 tadi. Berhubung Menteri PU masih di Gunung Kelud, maka ditunda. Ditunda karena Menteri PU tidak hadir, dan wamennya tidak ada," urai Hatta.

Hingga saat ini Perpres JTTS belum juga keluar. Selain proyek JTTS, pemerintah tengah mengupayakan penyelesaian Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat.

Ditanya mana yang terlebih dahulu akan diselesaikan, mantan Menteri Perhubungan itu mengatakan bahwa keduanya bisa berjalan beriringan. "Secepatnya (Perpres JTTS keluar). (Ratas) Bisa paralel," pungkasnya.

Sumatera, yang memiliki pencapaian produk domestik bruto (PDB) nasional tertinggi setelah Jawa, butuh pengembangan yang bersifat mendesak. Peran wilayah, dalam pembentukan PDB nasional untuk Sumatera, cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Di sisi lain, PDB nasional untuk Jawa cenderung menurun. Selain itu, dalam MP3EI yang dicanangkan pemerintah, Sumatera diharapkan menjadi gerbang ekonomi nasional ke pasar Eropa, Afrika, Asia Selatan, Asia Timur, dan Australia.

Untuk itu, koridor ekonomi Sumatera sesuai MP3EI membutuhkan infrastruktur pendukung, termasuk jalan tol.

JTTS sudah menjadi bagian dari Asian Highway Network, yang ditandatangani dalam sidang komisi United Nations-ESCAP ke-61 pada 26-28 April 2004 di Shanghai, China. JTTS akan mendukung keterhubungan di kawasan Asia Tenggara sesuai dengan Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com