Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Harga Emas Sewaktu-waktu Bisa Longsor

Kompas.com - 18/02/2014, 13:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Pesona emas belum mampu bangkit di tahun kuda kayu ini. Harga emas di pasar internasional masih di bawah 1.300 dollar AS. Bahkan, harga emas diprediksi kian jatuh. Kalau Anda memandang ini kesempatan membeli, tetap pertimbangkan seberapa besar prospek kebangkitan harga ke depan.

Sisa-sisa kejayaan harga emas belum kembali hingga bulan kedua 2014 ini. Harga emas di pasar internasional berkutat di area 1.200 dollar AS per ons troi, usai tergerus 28 persen sepanjang tahun lalu.

Level harga itu masih jauh di bawah rata-rata harga emas sepanjang tahun 2013, 1.413,6 dollar AS per ons troi. Apalagi jika kita bandingkan dengan level rekor harga emas tertinggi yang tercipta tahun 2011 silam, yakni 1.923 dollar AS per ons troi.

Emas memang mengalami masa sulit di tengah perkembangan perbaikan perekonomian Amerika Serikat (AS) dan aksi pengurangan stimulus (tapering off). Pamornya sebagai safe haven memudar seiring kondisi perekonomian global yang relatif mulai stabil.

Buntut dari itu, bank investasi global, yang notabene pemain-pemain di pasar emas, kompak memangkas proyeksi harga emas tahun ini. Prediksi mereka, harga emas akan bergerak rata-rata di 1.136,1 dollar AS per ons troi (lihat tabel di bawah).

Bank of America Merril Lynch, dalam proyeksi terbaru yang keluar pekan lalu, memperkirakan harga rata-rata emas bakal amblas ke 1.150 dollar AS per ons troi, tahun ini.

Michael Widmer, Strategist BoA Merril Lynch, berujar, jika aksi jual para investor emas berhenti, harga emas tahun ini bisa bertahan di 1.200 dollar AS. Akan tetapi, dia pesimistis hal itu terjadi. “Skenarionya lebih mengarah pada keberlanjutan aksi jual, hingga emas bisa terseret di bawah 1.000 dollar AS per ons troi,” jelas dia, seperti dikutip Wallstreet Journal, Minggu (9/2/2014).

Prediksi serupa muncul dari Credit Suisse. Bank investasi itu memperkirakan, akhir tahun 2014 harga emas berisiko terjungkal hingga ke 900 dollar AS per ons troi. Analis Barclays Suki Cooper melontar ramalan tak kalah buruk. Harga emas tahun ini, menurutnya, bisa terpuruk ke 1.050 dollar AS per ons troi.

Peralihan dana para pemodal global dari emas ke aset berisiko, seperti saham, akan terus berlangsung seiring kondisi pasar yang relatif lebih stabil sekarang. Permintaan emas fisik dari China dan India bahkan tidak lagi bisa diharapkan mengungkit harga emas tahun ini. “Pembelian emas fisik oleh China tahun lalu naik 41 persen, namun belum tentu tren itu bertahan,” ujar Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures.

Cermati harga dollar

Bagi para trader emas di pasar berjangka, fluktuasi harga emas yang liar bisa kian memperlebar kesempatan mengantongi cuan. Namun, lain soal dengan investor emas fisik. Di tengah proyeksi harga emas yang kian suram, keputusan berinvestasi emas semakin menuntut pertimbangan matang.

Para analis menilai, untuk investasi dalam jangka panjang di atas tiga bahkan lima tahun, emas batangan masih menjanjikan. “Investasi emas fisik tidak memberi untung cepat dalam jangka pendek,” kata Suluh A. Wicaksono, analis Millenium Penata Futures.

Suluh memprediksi, harga emas baru bisa bangkit kembali ke kisaran 1.500 dollar AS per ons troi, lima tahun lagi. Jika hendak mengoleksi emas sekarang, juga jangan terburu-buru. Pastikan harganya memang sudah benar-benar ekonomis. “Beli nanti saja saat harganya 1.000 dollar AS per ons troi,” kata Kiswoyo A. Joe, analis Investa Saran Mandiri.

Masalahnya, harga di pasar global bukan satu-satunya penyetir harga emas di pasar domestik. Maklum di negeri kita, emas dijual dalam satuan rupiah per gram. Sedang di mancanegara satuannya dollar AS per troy ounce, di mana 1 ons troi setara 31,1 gram.

Maka itu, ada faktor-faktor lain yang juga harus Anda cermati agar investasi emas Anda bisa menguntungkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com