Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Ada yang Tak Rela Rupiah Menguat Cepat

Kompas.com - 19/02/2014, 18:40 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Faisal Basri memprediksikan tren penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus terjadi seiring dengan turunnya defisit neraca berjalan (current account), yang didorong penurunan impor bahan baku penolong.

Hingga akhir tahun ini diperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp 10.000 per dollar AS. "Ingat, rupiah itu terjungkal 20,7 persen. Kalau tahun ini menguat 10 persen, kan netto-nya masih melemah," kata Faisal di Jakarta, Rabu (19/2/2014).

Dia menyayangkan pernyataan pejabat yang menyebutkan rupiah menguat terlalu cepat. "Kayaknya ada yang enggak rela rupiah menguat cepat," sambung dia.

Penguatan rupiah yang terjadibelakangan ini didorong perbaikan defisit neraca transaksi berjalan. Khusus dari sektor jasa-jasa, sektor pariwisata akan menunjukkan kinerja menggembirakan.

Jika sepanjang tahun lalu target 8,8 juta kunjungan wisman terlampaui, maka pada tahun ini dia optimistis kunjungan wisman mencapai 9,5 kunjungan. Menurut Faisal, secara historis kunjungan wisman meningkat saat pemilu.

Faktor kedua adalah beralihnya destinasi wisata manca dari Thailand ke Indonesia. Sebagaimana diketahui, kondisi politik Thailand sedang tak kondusif. "Industri Thailand juga banyak yang pindah ke Indonesia. Ini tecermin dari penurunan impor bahan baku penolong seperti kendaraan bermotor dan bagian-bagiannya," kata Faisal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com