Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Data Perekonomian AS, Bursa di Asia Pasifik Memerah

Kompas.com - 24/02/2014, 15:17 WIB

HONG KONG, KOMPAS.com - Saham-saham di bursa Asia pada awal pekan ini, Senin (24/2/2014) berguguran. Investor bersikap dingin meski telah tercapai kesepakatan di antara Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20.

Setelah dalam sepekan bursa di kawasan Asia Pasifik terus menguntit Wall Street, pekan ini pelaku pasar menantikan data perekonomian AS, dengan indikator antara lain data penjualan rumah, consumer confidence dan pertumbuhan GDP.

Indeks Nikkei-225 Tokyo turun 0,19 persen, atau 27,99 poin, dan ditutup di posisi 14.837,68. Bursa Seoul kehilangan 0,45 persen atau 8,78 poin, berakhir di 1.949,05 sementara itu bursa Sydney ditutup naik tipis 0,03 persen atau 1,5 poin, di level 5.440,2.

Bursa Hong Kong turun 1,13 persen  pada perdagangan sesi II, sedangkan di China daratan, indeks turun lebih dalam seiring kekhawatiran investor terhadap langkah pengetatan kredit properti.

Bursa Shanghai turun 1,76 persen, sedangkan Shenzhen Composite Index, turun 1,11 persen. Sebelumnya diberitakan, bank-bank China mengetatkan kreditnya untuk sektor properti, meskipun sebagian dari mereka membantah bakal melakukan itu.

"Saat ini investor di bursa China fokus pada isu lokal, di mana bank akan mengetatkan kreditnya untuk sektor properti," ujar analis dari Shenyin Wanguo Securities, Qian Qimin, Senin (24/2/2014). Dia menambahkan, dampak pembatasan tersebut diperkirakan tidak terlalu besar.

Terkait dengan pelaksanaan pertemuan menteri keuangan dan bank sentral negara-negara G20, kemarin, organisasi tersebut sepakat mendorong pertumbuhan ekonomi global senilai 2 triliun dollar AS dalam waktu 5 tahun.

Para anggota G20 menyatakan bahwa mereka berencana untuk menggenjot PDB kolektif mereka sebesar 2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com