Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sektor Saham Unggulan 2014 Versi Mandiri Sekuritas

Kompas.com - 24/02/2014, 15:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun kuda kayu sudah dimulai. Bagi Mandiri Sekuritas, saham-saham yang berasal dari sektor perkebunan, khususnya crude palm oil (CPO) wajib dicermati untuk keputusan investasi tahun ini.

"Karena ada dua sentimen utama yang mempengaruhi sektor ini," ujar John Rachmat, Head of Equity Research Mandiri Sekuritas, (24/2/2014).

Pertama, soal suplai CPO yang dipastikan menurun seiring berkurangnya  usia produktif pohon sawit. Tahun lalu, ada 800.000 hektar lahan yang ditumbuhi pohon sawit yang masuk usia produktif, yakni empat tahun.

Namun, tahun ini lahan yang masuk usia produktif turun sekitar 83 persen, hanya 137.000 hektare. Jumlah ini diproyeksikan tak mampu memenuhi permintaan CPO sepanjang tahun ini.

Hukum ekonomi pun pada akhirnya berlaku, suplai menipis dengan permintaan yang terus meningkat membuat harga CPO merangkak naik. Hal ini juga pada akhirnya menjadi sentimen positif bagi saham-saham emiten produsen CPO.

Tidak berhenti sampai disitu. Adanya mandatori soal campuran 10 persen biodiesel untuk bahan bakar solar semakin digalakkan pemerintah.

Untuk itulah, John memperkirakan, adanya beleid tersebut akan membuat ekstra permintaan atas CPO sebesar 13 persen-15 persen menjadi 1 juta ton. "Stock pick kami dari sektor perkebunan untuk tahun ini adalah, AALI, BWPT, dan LSIP," tandas John.

Cermati juga saham-saham dari sektor yang terkait dengan konsumer seperti RALS, ICBP, dan KLBF miasalnya. Sebab, secara historikal spending atau belanja di sektor ini selalu meningkat setiap diadakannya pemilu.

"Kalau ternyata kebijakan terkait suku bunga lebih bersahabat (BI rate diturunkan), kami senang dengan saham BBRI dan BBNI, untuk sektor propertinya kami pilih beberapa saham seperti BSDE dan SMRA," tutur John. (Dityasa H Forddanta, Cindy Silviana Sukma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com