"Namun daya saing itu tidak hanya kinerja pelabuhan, tetapi juga logistik dan supply chain. Jadi pelabuhan tidak dilihat sebagai single infrastructure tapi satu pola logistik, termasuk akses ke sana," ujar Bambang, ditemui usai membuka rapat kerja, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Saat ini, lanjut Bambang, Kementerian Perhubungan tengah membangun akses penunjang infrastruktur pelabuhan, di beberapa tempat. Beberapa diantaranya, sebut Bambang, akses jalan menuju pelabuhan juga jalur kereta api khusus pelabuhan.
"Bahkan sekarang sedang dilakukan study untuk menggunakan saluran-saluran sungai yang disebut waterways (taksi air) antar pelabuhan, seperti dari Kalibaru ke Tanjung Priok nanti bisa dilayari dengan kapal-kapal ini," kata Bambang.
Dengan berfungsinya waterway ini, diharapkan beban logistik yang ada di darat bisa sedikit berkurang. Asal tahu saja, DKI Jakarta pertengahan Februari lalu, baru saja meresmikan taksi air yang bisa digunakan untuk mobilitas warga Muara Baru yang mengalami kesulitan akses transportasi menuju Rusun Marunda.
Selain dari sisi fisik, Bambang menambahkan, kesiapan performa transportasi air juga perlu dukungan manajemen yang handal. "Para pelaku, kita, termasuk sarananya harus siap. Dan yang lebih penting adalah manajemen kita bersama. Sehingga 2015 nanti kita punya daya saing dan menjadi pemain yang handal," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.