Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Perbankan Nasional Melambat

Kompas.com - 27/02/2014, 11:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan Indonesia merasakan dampak perlambatan ekonomi. Indikasinya, pertumbuhan laba bersih industri perbankan nasional menyusut pada tahun lalu.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba perbankan pada akhir Desember 2013 sebesar Rp 106,70 triliun. Jumlah ini tumbuh 15 persen year-on-year (yoy). Padahal, sepanjang tahun 2012, laba bank tumbuh 22,66 persen.

Pertumbuhan laba bank lebih lambat ketimbang kucuran kredit. Per akhir Desember tahun lalu, perbankan mampu mencetak pertumbuhan kredit 21,79 persen (yoy) menjadi Rp 3.319,84 triliun. Pada tahun 2012, kredit bank masih tumbuh 22,96 persen, seirama dengan pertumbuhan laba.

Mengacu ke data OJK, perlambatan pertumbuhan laba karena pendapatan bunga bank tumbuh sejajar dengan beban bunga. Perbankan belum dapat mengerek pendapatan bunga lantaran tingkat bunga kredit baru naik pada tahun 2014. Di sisi lain, bunga simpanan sudah naik lebih awal, yakni pada semester kedua tahun lalu.

Selain itu, perbankan tidak banyak tertolong dari pendapatan operasional non bunga. Sebab, pendapatan operasional non bunga tumbuh lebih rendah dibandingkan beban operasional selain beban bunga.

Misalnya, bank mengalami penurunan pendapatan keuntungan dari penjualan surat berharga sebesar 57,63 persen, menjadi Rp 4,20 triliun. Kemudian, bank menanggung beban kerugian transaksi spot dan derivatif 84,61 persen atau senilai Rp 2,96 triliun.

Tahun ini, bank akan mengalami tantangan yang kian berat, lantaran penyaluran kredit diperkirakan lebih rendah. Jika perbankan nekat mencetak keuntungan dari penyaluran kredit, harus mewaspadai risiko kenaikan kredit bermasalah lantaran bunga kredit kian mencekik. Risiko lainnya, biaya dana terus meningkat, karena perebutan dana deposito masih terjadi pada tahun ini.

Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, menyampaikan, pihaknya meminta perbankan tidak terlalu tinggi menaikkan bunga kredit. Menurut dia, margin keuntungan atau net interest margin (NIM) bank bisa sedikit dikorbankan agar kualitas kredit tetap sehat. "Sekarang margin masih cukup tinggi,  di atas 5 persen. Kalau itu sedikit diturunkan, mungkin belum terlalu mengganggu bank," jelas Nelson.

Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Bank Danamon, memproyeksikan laba bersih tahun ini akan menurun tipis. Dia melihat, NIM sekitar 9% atau lebih rendah dibandingkan posisi Desember 2013 sebesar 9,1 persen. Hal itu disebabkan masih ada persaingan bunga simpanan sehingga memicu kembali kenaikan beban bunga. (Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com