Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Syariah Incar Rp 3 Triliun dari Dana Haji

Kompas.com - 27/02/2014, 18:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BNI Syariah optimistis dapat mengumpulkan dana setoran haji sebesar Rp 3 triliun pada tahun 2014. Target ini terkait keputusan pemerintah untuk memindahkan dana setoran haji dari institusi perbankan konvensional ke perbankan syariah.

"Strategi dana haji kita akan tumbuh. Mudah-mudahan Juni semoga tidak berubah, kalau dana haji masuk smooth, tidak ada perubahan perkiraan kami kita bisa pindahkan Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun (dari induk usaha)," kata Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono di kantornya, Kamis (27/2/2014).

Imam menjelaskan perusahaan induk alias PT Bank Tabungan Negara Tbk (BNI) memiliki komitmen untuk memindahkan dana setoran haji yang ditempatkan di BNI ke BNI Syariah.

Sebagai langkah awal, kata dia, BNI Syariah akan menerima sekitar Rp 2 triliun dana setoran haji secara bertahap dari bulan Maret hingga Juni mendatang. "Induk usaha tadinya berencana memindahkan Rp 500 miliar. Tapi masih ada yang harus dibicarakan soal rekonsiliasi account dengan BNI dan Kementerian Agama. Memang kami akan pindahkan bertahap mulai Maret Rp 700 miliar, Rp700 miliar (tiap bulan) sampai Juni," jelas Imam.

Lebih lanjut, Imam mengatakan,  secara keseluruhan industri perbankan syariah dinilai memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengelola dana haji. Meskipun demikian sekitar 70 persen dana haji masih akan ditempatkan di Surat Berharga Negara Syariah atau sukuk.

"Dana haji di bank konvensional Rp 12 triliun, dibandingkan dengan total pembiayaan syariah sekitar Rp 170 triliun. Maka dana haji itu kurang dari 10 persen (dari pembiayaan), kami rasa syariah bisa menyerap," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com