Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Waspadai Investasi Janjikan Keuntungan Besar

Kompas.com - 27/02/2014, 18:54 WIB

PADANG, KOMPAS.com -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai penawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat, karena dapat diduga sebagai investasi ilegal.

"Jika tawaran keuntungan yang diberikan lima persen per bulan, perlu dicurigai sebab angka tersebut sangat tinggi, ada dugaan hal itu penipuan berkedok investasi," kata Anggota Komisioner OJK Nurhaida di Padang, Kamis (27/2/2014).

Ia menyampaikan hal itu usai melantik delapan pejabat OJK di Aula Nan Tongga Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VIII Padang.

Nurhaida menyampaikan, jika suatu perusahaan investasi menawarkan untung lima persen per bulan, maka dalam satu tahun akan memberikan keuntungan 60 persen.

"Jelas angka itu sangat tinggi, karena perusahaan tersebut harus mencari usaha yang tingkat keuntungannya di atas angka tersebut di mana hal itu sulit ditemukan," kata dia.

Oleh sebab itu, jika masyarakat menemukan hal itu diharapkan melapor kepada OJK atau dapat bertanya apakah investasi tersebut aman dan sudah memiliki izin melalui layanan panggilan yang telah disediakan.

"Layanan panggilan tersebut selain digunakan untuk menyampaikan laporan juga dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan edukasi," kata dia.

Ia menyampaikan sepanjang kuartal pertama 2013 OJK dihadapkan pada maraknya kasus penghimpunan dan pengelolaan dana masyarakat oleh pihak yang tidak memiliki izin dari otoritas berwenang.

Menyikapi hal itu OJK telah membentuk satuan tugas waspada investasi bersama dengan sejumlah kementerian dan lembaga lainnya untuk mengambil tindakan tegas dan langkah antisipasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com