Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu: Kalau Ada Penyelewengan, Pasti Ditindaklanjuti

Kompas.com - 27/02/2014, 19:55 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kiagus Ahmad Badaruddin memastikan, jika ada penyelewengan anggaran di lingkungan Kemenkeu, sudah pasti instansi negara di bawah komando Chatib Basri itu bakal menindaklanjuti.

“Temuan itu kalau memang betul pasti sudah kita tindaklanjuti, akan kita clear-kan. Kalau tidak kita tindaklanjuti tentu tidak dapat WTP dong,” kata dia dihubungi wartawan, Kamis (27/2/2014).

Pernyataan Agus tersebut menanggapi keterangan yang disampaikan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) yang menyebutkan ada dugaan penyelewengan anggaran perjalanan dinas di Kemenkeu sepanjang semester 1 -2013 yang menyebabkan kerugian negara sekitar Rp 3,537 miliar, 6.303 dollar AS, dan 824 Euro.

Soal besarnya biaya perjalanan di Kemenkeu, Agus menjelaskan sejumlah alasan. Pertama, kementerian tersebut belum menyerahkan semua urusan ke daerah. Dengan demikian, frekuensi perjalanan dinas baik dari pusat ke daerah maupun sebaliknya lumayan tinggi.  Saat ini, Kemenkeu memiliki sekitar 1000 instansi di seluruh pelosok, dengan 62.000 karyawan Kemenkeu.

Alasan kedua yang membuat perjalanan dinas Kemenkeu lebih besar dibanding kementerian/lembaga lain yaitu, Kemenkeu melakukan kegiatan bilateral dan multilateral. Selain itu, Kemenkeu juga kerap menghadiri pertemuan organisasi atau lembaga keuangan dunia seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, serta ADB, dan lainnya.

“Perjalanan dinas ke luar negeri Rp 45 miliar ya wajar-wajar saja, iya kan? Masa orang enggak boleh luar negeri, nanti orang tidak bisa melaksanakan tugasnya dong, iya kan? Jadi, hal itu menurut saya harus dilihat secara proporsional,” sambung Agus.

Selain pertemuan-pertemuan, lanjut Agus, training atau pelatihan juga bisa dikategorikan sebagai perjalanan dinas. Untuk hal ini, Agus menambahkan, pejabat Kemenkeu harus mendapat pelatihan yang cukup, sehingga mutu atau kualitas sebagai seorang pejabat bisa dipertanggungjawabkan.

“Ada training dong. Jadi, mutu pejabat Kemenkeu itu, Anda bisa lihat kenapa dia pintar, kan disekolahin. Emang kita pingin punya pejabat yang ilmunya ketinggalan terus? Kalau pingin punya pejabat yang pintar, demokratis, ya disekolahin dong,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com