Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Langsung di Banyuwangi Naik 200 Persen

Kompas.com - 28/02/2014, 10:52 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI,KOMPAS.com - Investasi yang masuk di Kabupaten Banyuwangi selama tahun 2013 meningkat 200 persen. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Banyuwangi Abdul Kadir kepada Kompas.com Kamis (27/02/2014).

"Pertumbuhan nilai investasi mencapai 3,2 miliar triliun dan ini lebih besar dari pada tahun sebelumnya yang hanya 1.19 triliun rupiah," jelas Abdul Kadir.

Ia juga menjelaskan besarnya nilai investasi lebih banyak didapatkan dari penanaman modal dalam negeri yang mencapai 2,45 triliun. Untuk tahun 2013 ada lima penanaman modal dari dalam negeri, di antaranya industri gula Glenmore dengan nilai investasi Rp 1,5 triliun, serta Rp 868 miliar dari terminal LPG Bosowa.

Selain itu ada juga investasi daerah yang nilainya mencapai Rp 790 miliar yang berasal dari sektor perdagangan. "Hal ini tidak lepas dari kondisi Banyuwangi yang kondusif serta mudahnya perijinan yang menjadi daya tarik investor untuk menanamkan modal. Selain itu Pemkab Banyuwangi juga memberikan pengurangan bea mauk impor dan ekspor dan atau pajak produksi yang kedepannya nanti akan diatur dala peraturan daerah," jelasnya.

Ia menjelaskan, insentif diberikan dengan tujuan supaya investor mendapatkan jaminan secara legal akan kemudahan dan fasilitas yang diterimanya ketika berinvestasi di Banyuwangi.

"Peningkatan nilai investasi juga dipengaruhi infrastruktur jalan dan lengkapnya akses transportasi meliputi darat, laut dan udara, sehingga Banyuwangi dianggap semakin maju dan aman bagi investor,” pungkas Kadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com