Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya 0,2 Persen Penduduk Indonesia yang Investasi di Pasar Modal

Kompas.com - 28/02/2014, 11:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui jumlah investor pasar modal dalam negeri belum sesuai harapan. Dari 240 juta penduduk Indonesia, hanya sebagian kecil yang telah menjadi investor pasar modal.

"Investor pasar modal belum sesuai harapan. Investor hanya 0,2 persen dari jumlah penduduk. Ini belum sesuai harapan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida di Bursa Efek Indonesia, Jumat (28/2/2014).

Lebih lanjut, Nurhaida mengatakan kurangnya persentase penduduk Indonesia yang masuk ke pasar modal akibat masih terbatasnya pemahaman masyarakat akan pasar modal. Berdasarkan hasil survei OJK, hanya 4 persen yang telah paham pasar modal.

"Dari 4 persen yang memanfaarkan investasi pasar modal hanya 0,1 persen. Akses kepada pasar modal masih terbatas. Bagaimana mendapatkan fasilitas untuk masuk pasar modal. Selain itu, masyarakat atau investor pasar modal juga bertanya tentang perlindungan konsumen," jelas dia.

Nurhaida mengungkapkan keamanan bertransaksi bagi nasabah sangat penting. Terkait hal ini, OJK telah mencetuskan indentitas individu investor alias Single Investor Identity (SID). "Untuk keamanan pakai SID. Itu acuan data kepemilikan sekuritas," kata Nurhaida.

Nurhaida menjelaskan keamanan nasabah harus dapat dipertahanakan dan berbagai kemudahan untuk nasabah dalam akses harus tersedia.

"Dan peraturan direvisi bagaiamna kita memajukan pasar modal dan mudahkan IPO. Kita lakukan balance dengan perlindungan nasabah. Oleh karena itu balance itu penting, berikan pelayanan sesuai ketentuan yang berlaku," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com