Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Merpati Pun Sangsikan Mitra KSO yang Dijanjikan

Kompas.com - 28/02/2014, 20:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Karyawan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) meragukan mitra kerja sama operasi (KSO) yang disebut-sebut sejumlah pihak akan menjalankan businessplan Merpati, sebagai salah satu langkah penyelamatan.

Sekjen Forum Pegawai Merpati (FPM) Ery Wardhana mengatakan, dana transisi sebesar Rp 150 miliar diperkirakan akan sia-sia hanya untuk membiayai tunggakan gaji, asuransi, utang avtur, dan lainnya.

"Pertanyaannya cukup tidak Rp 150 miliar ini sampai menunggu dana business plan? Kalau skenario (KSO) ini jalan, enggak masalah. Tapi kalau dari hari ini sampai Juni enggak ada, mana barang buktinya (mitra)?" jelas Ery, di kantor Merpati, Jakarta, Jumat (28/2/2014).

"Kami khawatir kalau mitra KSO ini mundur, kondisinya persis di 2011. Ada jeda waktu yang membuat Merpati seperti ini lagi, blank lagi," lanjutnya.

Dalam pertemuan bipartit dengan direksi Merpati, menurut penjelasan Ery, jajaran direksi menyampaikan lima garis penyelamatan Merpati, yakni KSO, spin off, divestasi aset, pembentukan anak usaha baru, serta konversi utang ke saham.

Progam tersebut disebutkan Ery membutuhkan dana transisi sebesar Rp 150 miliar, hasil dari penjualan unit bisnis Merpati yakni MMF dan MTC. Dana transisi akan digunakan untuk membayar tunggakan gaji pegawai, asuransi, avtur, iregularities, dan lainnya. Ditargetkan dana transisi cair pada 21 April 2014.

Masalahnya, lanjut Ery, dana transisi tersebut kabarnya disetujui jika disesuaikan dengan business plan. Menurut perhitungan FPM, dana transisi Rp 150 miliar tidak cukup untuk membiayai operasional sementara Merpati.

Tunggakan gaji pegawai dari Desember-Februari sebesar Rp 70 miliar dan avtur Rp 165 miliar. Dengan asumsi avtur dibayar Rp 65 miliar saja, maka dana transisi hanya sisa Rp 15 miliar. "Saya khawatirkan dana Rp 150 miliar itu akan habis percuma, sementara dana untuk menjalankan KSO belum cair," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com