Adi menjelaskan, pihaknya mencatat beberapa faktor peredam inflasi bulan Februari, antara lain, bawang merah, menyumbang -0,1 persen, cabai merah -0,1 persen, bahan bakar rumah tangga -0,04 persen, dan daging ayam -0,02 persen.
"Keempat komponen itu menjadi faktor yang meredam inflasi sehingga inflasi bulan Februari sebesar 0,26 persen itu," kata Adi di kantornya, Senin (3/3/2014).
Lebih lanjut, BPS juga mencatat, setidaknya ada delapan komponen pemicu inflasi pada bulan Februari, antara lain, beras menyumbang andil 0,05 persen, ikan 0,05 persen, cabai rawit 0,03 persen, emas dan perhiasan 0,02 persen, tarif kontrak rumah 0,02 persen, bayam 0,02 persen, rokok filter 0,02 persen, dan tarif angkutan udara 0,02 persen.
Khusus bagi komponen berupa ikan, Adi mengaku hal ini disebabkan kondisi cuaca yang ekstrem pada awal 2014. Ini berdampak pada tidak optimalnya nelayan dalam menangkap hasil laut.
Di samping itu, curah hujan yang tinggi pada Februari berdampak pada kenaikan harga komponen sayuran bayam. Sementara kenaikan tarif angkutan udara, khususnya di kota Pontianak, Kalimantan Barat, disebabkan penyelenggaraan perayaan Cap Go Meh yang berlangsung bulan kemarin dengan konsentrasi kegiatan di Singkawang.
"Untuk komponen rokok filter sendiri lebih karena pajak daerah yang naik di beberapa daerah," ujar Adi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.