Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Ukraina Memanas, Bursa Moskow Anjlok 12 Persen

Kompas.com - 03/03/2014, 21:10 WIB

MOSKOW, KOMPAS.com
- Para investor di pasar modal Rusia panik pada perdagangan awal pekan ini, Senin (3/3/2014), sehubungan dengan aksi negara tersebut melakukan "invasi" militer ke Ukraina.

Terkait dengan langkah itu, bursa di Moskow anjlok hingga 12 persen dan mata uang rubel terjun bebas di posisi terendah dalam sejarah terhadap dollar AS dan euro. Guna mengatasi kepanikan itu, bank sentral Rusia menaikkan suku bunga acuannya untuk menghentikan pelarian modal besar-besaran.

Pada Sabtu pekan lalu, President Vladimir Putin telah mendapatkan persetujuan dari parlemen tinggi (Kremlin) mengirimkan pasukan militer ke Ukraina, tepatnya di wilayah Crimea menyusul  penggulingan Presiden Ukraina yang pro-Rusia, Viktor Yanukovych.

Para ekonom telah memperingatkan mengenai risiko perekonomian yang bakal dihadapi Rusia atas aksi militer tersebut. DI sisi lain, Rusia juga mendapatkan banyak kecaman internasional dan para pemimpin negara anggota G8 mengancam tak akan hadir di KTT yang akan diselenggarakan di Moskow.

Selain itu, para ekonom juga mengingatkan langkah militer tersebut akan menguras dana pemerintah Rusia, yang sebelumnya juga telah berkurang signifikan terkait penyelenggaraan olimpiade musim dingin di Sochi.

"Penyelenggaraan olimpiade di Sochi saja sudah mahal, apalagi dengan mengerahkan kekuatan militer dan membuat ketegangan dengan Barat, itu akan jauh lebih mahal," ujar Holger Schmieding, ekonom Berenberg Bank, London.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com