Pendapatan bunga bersih tumbuh 24,4 persen menjadi Rp 26,4 triliun, ditopang yield aset produktif yang lebih tinggi dan pertumbuhan kredit berkelanjutan. Adapun marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) naik 60 basis poin menjadi 6,2 persen di tahun 2013 dari 5,6 persen di 2012.
"Pada tahun yang diwarnai dengan tren positif yang berkelanjutan dalam situasi ekonomi dan bisnis yang tidak menentu, kami melaporkan bahwa BCA berhasil membukukan hasil kinerja operasional dan keuangan yang kokoh dengan tetap fokus untuk memberikan dukungan secara konsisten dan terpercaya kepada para nasabah, baik kepada nasabah transaksi maupun debitur BCA," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Rabu (5/3/2014).
Perseroan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 21,6 persen menjadi Rp 312,3 triliun pada tahun 2013. Adapun rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) berada pada posisi 0,4 persen.
Dari sisi pendanaan, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tercatat 10,6 persen menjadi Rp 409,5 triliun. Adapun dana giro dan tabungan mencatat kenaikan 8,6 persen menjadi Rp 322,9 triliun.
"BCA tetap yakin aset perbankan akan terus tumbuh di tahun 2014 meskipun dengan tingkat yabg lebih moderat dibandingkan tahun 2013. Sektor perbankan Indonesia memiliki permodalan yang memadai untuk menghadapi pelemahan ekonomi jangka menengah," ujar Jahja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.