Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan pihak bank sentral memandang kondisi nilai tukar rupiah ini merupakan sebuah keadaan yang baik. Pun bila dibandingkan dengan negara-negara lain di regional, kondisi rupiah lebih baik.
"Saya menyambut baik kalau kita lihat sampai minggu kemarin yang namanya currency relatif stabil dan ada penguatan. Kalau dibandingkan regional, terjadi penurunan dan ada tekanan," ujar Agus.
Lebih lanjut Agus mengungkapkan, jika dibandingkan dengan sesama negara-negara berkembang yang memiliki transaksi berjalan (current account) yang masih defisit, tekanan atas nilai tukar rupiah tidak terlalu signifikan. Nilai tukar rupiah malah mengalami peningkatan.
"Kalau kita sesama negara berkembang yang mempunyai current accouny yang perlu diperhatikan, ternyata Indonesia kurang mengalami tekanan. Negara lain mengalami tekanan, currency kita malah naik 3 sampai 4 persen," jelas dia.
Namun demikian, Bank Indonesia tetap memantau inflasi yang saat ini telah menembus level 7,7 persen secara tahunan. Di samping itu, neraca perdagangan yang tercatat defisit pada Januari 2014 pun tetap harus diwaspadai.
"Inflasi kita pantau terus, sekarang 7,7 persen. Yang mesti diperhatikan adalah neraca perdagangan yang masih defisit," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.