Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Saja Susah Tapi Mau Bayar Pajak...

Kompas.com - 07/03/2014, 08:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis


SOE, KOMPAS.com- Ada yang membuat Direktur Utama PT Taspen, Iqbal Latanro terharu saat berkunjung menilik penyaluran dana pensiun di Kantor Pos Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Selasa (4/3//2014).

Didampingi Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Budi Setiawan, keduanya menyempatkan diri menjawab pertanyaan dan keluhan para pensiunan Soe, sebuah kota pelosok, sekitar 120 kilometer dari Kupang.

"Kalau dilihat tadi kan banyak informasi yang belum sampai, jadi bagus lah kita datang," kata Direktur Utama PT Taspen (Persero) tersebut, kepada wartawan.

"Seperti tadi, ada yang mau bayar pajak, yang membuat saya ingin menangis, mereka bilang tidak akan mati tenang kalau belum bayar pajak. Mereka makan saja susah, tapi mau bayar pajak," lanjut Iqbal.

Pantauan Kompas.com, para pensiunan Taspen yang rata-rata berusia di atas 65 tahun antusias bertanya kepada kedua Dirut BUMN tersebut. Beberapa menanyakan soal pembayaran pajak, sementara itu tak sedikit pula yang menanyakan potongan Askes.

Di Kantor Pos Soe, tepatnya di sebelah tempat pembayaran pensiun, ada orang-orang pajak yang sedia melayani pembayaran pajak para pensiun. Tak sedikit pula para lansia itu yang mengantre di sana, usai menerima dana pensiun.

Melihat antusiasme para lansia, Iqbal kepada wartawan mengatakan, akan semakin meningkatkan pelayanan Taspen. "Taspen itu kan dilihat dari dua sisi, pelayanan 60 persen, dan kinerja 40 persen," kata dia.

Tahun ini, ada beberapa terobosan yang akan dilakukan Taspen untuk meningkatkan layanannya, yakni melakukan kunjungan-kunjungan, menambah kantor cabang, serta melakukan sosialisasi. Kunjungan-kunjungan dimaksudkan untuk mendapatkan input langsung dari nasabah Taspen.

Penambahan kantor cabang akan dimulai tahun 2015, tiga kantor akan dibangun setiap tahunnya. Ia berharap, media juga membantu sosialisasi. Selain ketiga terobosan itu, Taspen juga akan memperbanyak mobil keliling atau mobil Taspen (motas).

Sebagaimana diketahui, akhir Januari lalu, Taspen meluncurkan dua unit motas yang akan melayani pensiunan di sekitar DKI Jakarta. Saat peluncurannya, Iqbal mengatakan, pada tahun ini akan membelanjakan Rp 6 miliar untuk pengadaan 8 motas. Menurutnya, ini adalah harga yang cukup murah untuk lebih mendekatkan Taspen ke peserta.

"April ini pas ulang tahun akan kita luncurkan lagi, dan kemudian Juni," imbuhnya.

Secara prinsip, lanjut Iqbal pelayanan jemput bola ini sudah berjalan. Kalaupun tidak menggunakan motas, namun sudah berjalan menggunakan mobil operasional.

Di sisi lain, menanggapi pertanyaan potongan Askes, Iqbal menjelaskan kepada para pensiunan bahwa prinsip premi asuransi Askes adalah gotong royong dan bukan menabung. Sehingga, kalau sepanjang hidupnya tidak pernah sakit, maka potongan Askes tidak bisa dicairkan.

"Iuran Askes itu benar, tapi ternyata mereka tidak mengerti. Ketidaktahuan akan hal-hal tapi orang jalani. 9 tahun gajinya dipotong Askes tapi enggak ngerti apa itu Askes," kata dia kepada wartawan. Kemudian dia pun berkata kepada Budi Setiawan, bahwa ada baiknya sesekali mengajak direksi PT Askes 'blusukan' untuk menjelaskan langsung kepada para pensiunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com