Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Piala Dunia, Nike dan Adidas Berebut Pasar

Kompas.com - 13/03/2014, 16:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com
- Piala Dunia yang tinggal 3 bulan lagi. Hal itu diikuti oleh upaya produsen alat olahraga, Adidas dan Nike untuk berebut memenangkan pasar.

Sejauh ini, dua produsen itu telah merajai industri peralatan olah raga, dengan pendapatan lebih dari 5 miliar dollar AS per tahun. Seiring dengan perhelatan Piala Dunia, dua produsen itu ingin memperebutkan titel sebagai penguasa pasar sepatu dan jersey. 

Untuk menggaet konsumen, Adidas telah mengontrak pemain sepakbola asal Argentina, Lionel Messi. Adapun rivalnya, Nike, juga tak mau kalah dengan membayar bintang sepakbola asal Brazil, Neymar.

Adidas, yang merupakan produsen asal Eropa, mengklaim bahwa sepakbola adalah "wilayah kekuasaan". Untuk itu produsen ini tak mau disalip oleh pesaingnya dari AS, Nike.

"Lupakan apapun yang anda dengar atau baca tentang performa lemah Adidas di sepakbola pada tahun 2013. Kami memimpin kategori ini, yang sangat erat dengan DNA Adidas," kata CEO Adidas Herbert Hainer seperti dikutip dari Reuters, Kamis (13/3/2014).

Hainer menyatakan tahun 2014 adalah tahun sepakbola dan tahun ini akan menjadi milik Adidas. Ia mengaku pihaknya menargetkan penjualan terkait sepakbola mencapai 2 miliar euro atau 2,8 miliar dollar AS. Meskipun demikian, Hainer menjelaskan persaingan keduanya sangat ketat, dengan pembagian pasar mencapai 80 persen.

Sementara itu, Nike mulai terlibat dalam ajang sepakbola secara kontinyu sejak 20 tahun silam, saat itu Piala Dunia digelar di AS. Perusahaan itu mengantongi laba 2 miliar dollar AS dari sepakbola dan menyebut dirinya merek sepakbola teratas.

Brand President Nike Trevor Edwards menyatakan penjualan produk sepakbola Nike harusnya meningkat karena Piala Dunia diadakan di Brazil yang merupakan "rumah" bagi sepakbola. "Kami sangat senang bahwa Piala Dunia diadakan di Brazil. Ini akan menggelora ke seluruh dunia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com