Ridha (25), seorang "pemain" saham, mengaku cukup terkejut dengan kondisi IHSG yang menguat pasca deklarasi capres Jokowi. Namun demikian, ia mengaku saat itu tak berani melakukan aksi beli dan cenderung menahan saham-saham yang naik.
"Saya enggak beli, saya keep semua saham bluechip BUMN saya yang naik. Saya enggak berani beli, karena efek Jokowi ini lebih ke efek internal. Menurut saya, hari Senin (17/3/2014) ini sudah kembali ke efek eksternal lagi," kata dia saat berbincang dengan Kompas.com akhir pekan lalu.
Efek eksternal yang dimaksud adalah antara lain data perekonomian China yang merevisi ke bawah pertumbuhan ekonominya sehingga berdampak pada impor minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan ketegangan di Crimea antara Ukraina dan Rusia.
Lebih lanjut, pria yang juga seorang konsultan hukum ini mengaku saat ini ia masih wait and see atas kondisi pasar yang terjadi pasca pencapresan Jokowi.
Ia berpendapat, jika calon presiden disukai pasar, maka IHSG pun otomatis akan menguat.
"Saya lebih menunggu momentum siapa calon wakil presidennya sebenarnya. Kalau kabinet sih belakangan ya. Setelah hasil pemilu legislatif keluar, itu menentukan arah IHSG. Kalau calon wapresnya JK (Jusuf Kalla), kayaknya akan positif karena disukai. JK lebih ke kepemimpinannya," jelas Ridha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.