Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipimpin Jokowi, Pendapatan DKI Naik Rp 31 Triliun dalam Setahun

Kompas.com - 17/03/2014, 12:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Chatib Basri mengapresiasi capaian ekonomi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dia mengatakan, pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2012 mencapai Rp 41 triliun, naik menjadi Rp 72 triliun pada masa kepemimpinan Joko Widodo.

"Naik Rp 31 triliun dalam setahun. Ruang dari potensi pajak bisa jauh lebih besar," kata Chatib, dalam sambutan penandatanganan kerja sama antara Ditjen Pajak Kemenkeu dan Pemprov DKI Jakarta, di Balaikota Jakarta, Senin (17/3/2014).

"Kalau Pak Jokowi dan Pak Basuki bisa mencapai Rp 100 triliun dalam dua-tiga tahun lagi, itu sesuatu yang sangat luar biasa," kata dia lagi.

Dia menambahkan, DKI memiliki potensi pajak yang amat besar. Namun, hal itu belum bisa dioptimalkan lantaran sejumlah kendala. Potensi pajak yang ada di Jakarta antara lain pajak orang pribadi. Ini, kata dia, perlu dioptimalisasi, mengingat sumber penerimaan pajak tidak lagi hanya bisa mengandalkan tambang dan komoditas.

Tahun lalu, ketika harga komoditas turun, penerimaan pajak juga terganggu. Demikian juga dengan larangan ekspor, hal ini diperhitungkan akan menurunkan penerimaan pajak sekitar Rp 6 triliun per tahun.

"Kita tidak mungkin bertahan pada sumber itu-itu saja. Ada potensi pajak UKM di Jakarta, yang dalam 3 bulan ini mencapai Rp 450 miliar. Memang masih kecil. Namun, saya bilang ke Pak Fuad (Dirjen Pajak Fuad Rahmany), lebih baik Rp 450 miliar, daripada nol," sebut mantan Kepala BKPM itu.

"Langkah (kerja sama) ini sangat penting, menandai mobilisasi potensi pajak," ujarnya.

Diralat

Dihubungi terpisah Senin (17/3/2014) malam, Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Iwan Setiawandi meluruskan pernyataan Chatib.

Menurut Iwan, angka Rp 72 triliun merupakan alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2014, bukan PAD DKI Jakarta 2013 (baca: Soal PAD Naik Rp 31 Triliun, Kadin Pajak DKI Jakarta Ralat Menkeu).

Selain itu, saat dikonfirmasi Kompas.com,  Menkeu juga mengaku yang dimaksud dirinya adalah APBD. (baca: Menkeu Ralat Omongannya soal PAD Jakarta Naik Rp 31 Triliun)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com