Dalam perbincangan dengan wartawan di Kantor Kemenko, Jakarta, Rabu (19/3/2014), Purbaya menjelaskan, dengan kenaikan harga BBM tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya bisa mencapai 5,3 persen, dengan kata lain sesuai dengan prediksi Bank Dunia.
Sementara itu, pemerintah sendiri optimistis pertumbuhan ekonomi antara 5,5 hingga 5,8 persen menyusul perbaikan ekonomi.
"Mereka (Bank Dunia) tidak tahu bahwa yang membuat ekonomi melambat tahun lalu karena harga BBM dinaikkan bikin inflasi tinggi dan daya beli kurang, sehingga Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan. Nah sekarang mereka usulkan itu supaya forecast pertumbuhan ekonomi 5,3 persen bisa tercapai karena melambat," paparnya.
Dia pun menilai pemerintah tidak perlu ikut-ikutan apa yang disarankan Bank Dunia. "Tidak usah ikuti mereka. Kalau mau naikkan, naikkan saja. Tidak perlu didikte orang lain," imbuhnya.
Di sisi lain, Purbaya menilai pemerintah cukup cerdas menjalankan kebijakan ekonomi, dan tidak begitu saja mempercayai asumsi Bank Dunia. Buktinya, pada 2009 lalu perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 4,3 persen tanpa bantuan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), padahal terjadi krisis 2008.
"Lihat saja 1997-1998 kita hancur, tapi mereka juga tidak becus handle Eropa, jadi ngapain dengarkan mereka," kata dia menambahkan.
Bank Dunia, Selasa lalu,memberikan dua skenario reformasi dalam kebijakan BBM bersubsidi. Pertama, pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter untuk premium dan Rp1.000 per liter untuk solar, sehingga menghemat Rp 45,2 triliun dan menahan pelebaran defisit anggaran menjadi 2,1 persen terhadap PDB.
Skenario kedua, pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi hanya setengah dari harga keekonomisan pasar, sehingga menghemat subsidi sebesar Rp 68,8 triliun, sehingga defisit anggaran dapat bertahan pada 1,9 persen terhadap PDB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.