Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tak Bisa Lagi Hanya Andalkan Sumber Daya Alam

Kompas.com - 22/03/2014, 19:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, saat ini Indonesia sudah tidak lagi berada dalam kategori negara-berpendapatan rendah (low income countries) namun sudah menjadi negara berpendapatan menengah (middle income countries).

"Kita memang masuk ke lower middle income countries. Problemnya ketika bergeser dari negara berpendapatan rendah ke negara berpendapatan menengah ada beberapa konsekuensi. Yang penting negara ini harus mengubah paradigma," kata Bambang di Jakarta, Sabtu (22/3/2014).

Pengubahan paradigma yang dimaksud Bambang adalah mengubah pandangan tentang Indonesia sebagai negara kaya sumber daya alam. Indonesia, kata Bambang, tidak bisa lagi mengandalkan sumber daya alam untuk kemajuan ekonomi nasional.

"Kalau dulu, kita bisa bangga negera ini kaya sumber daya alam sehingga kita lupa sumber daya alam itu sementara dan tidak seterusnya tersedia. Kita buka hutan untuk ditanam kelapa sawit, saat berbuah diolah menjadi CPO langsung diekspor. Seolah-olah kita puas dengan data ekspor begitu saja," ujarnya.

Bambang memandang ke depan Indonesia akan menuju menjadi negara berpendapatan menengah yang lebih tinggi. "Tidak ada contoh negara berpendapatan menengah atas atau negara berpendapatan tinggi yang hidup dari kekayaan sumber daya alam," ungkap Bambang.

Sebagai informasi, pembagian negara berpendapatan menengah terdiri dari negara berpendapatan menengah bawah dan atas. Negara berpendapatan menengah bawah pendapatan per kapita sekitar 2.000 hingga 7.250 dollar AS, sementara menengah atas sekitar 7.250 hingga 11.750 dollar AS.

Adapun Indonesia berpendapatan per kapita 4.270 dolar AS, sehingga masuk ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah bawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com