Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Tigerair Mandala "Survive" Dulu Deh

Kompas.com - 22/03/2014, 19:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Saratoga Investama Tbk selaku pemegang 51 persen saham maskapai Tigerair Mandala Sandiaga S Uno mengatakan saat ini pihaknya maupun pihak Tigerair masih berkomitmen untuk menjalankan bisnis dengan baik. Akan tetapi, Sandiaga mengaku pihaknya tidak akan membeli armada pesawat baru dalam waktu dekat.

"Kapan beli pesawat baru? Kita tunda dulu. Survive dulu deh. Kita lihat keadaannya," kata Sandiaga di Jakarta, Jumat (21/3/2014).

Penundaan rencana pembelian pesawat baru ini lantaran industri penerbangan saat ini sudah kelebihan pasokan. "Pasar kita memang banyak, tapi ada kelebihan pasokan kita. Jadi ini yang harus diselesaikan. Ini dirasakan seluruh industri, tidak cuma dirasakan Tigerair, tapi seluruh industri," ujarnya.

Sandiaga mengatakan saat ini maskapai tersebut memang sedang terkena dampak pelemahan rupiah dan mahalnya harga bahan bakar terhadap beban operasional. Oleh karenanya, saat ini perusahaan masih fokus kepada operasional maskapai dan pelayanan kepada penumpang.

"Rupiah dan bahan bakar. Kemarin juga ada sedikit dampak baik dari pengenaan surcharge dari Kementerian Perhubungan," ujarnya.

Mengenai strategi bisnis maskapai penerbangan, Sandiaga mengaku Tigerair Mandala masih fokus pada bisnis penerbangan murah alias low cost carrier (LCC). Ini terkait meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah. "Model bisnis LCC memang masih menang," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com