Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Pemilu, Artis Dangdut dan Pop Melayu Laris Manis

Kompas.com - 24/03/2014, 07:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan manajemen artis mengalami peningkatan pesanan pentas untuk beberapa artisnya hingga hampir dua sampai tiga kali lipat. Sebagian besar artis yang diundang adalah penyanyi beraliran dangdut dan pop melayu.

Manajer Umum PT Media Musik Proaktif Ari Razuardi di Jakarta, Minggu (23/3/2014), mengatakan, lonjakan itu sudah mulai dirasakan oleh beberapa artisnya. Omzet yang didapat pun juga berlipat.

Ia menjelaskan, jika pada hari normal, manajemen mendapat sekitar lima hingga enam acara setiap bulan. Namun, sejak memasuki masa kampanye, manajemen kebanjiran pesanan untuk mengisi acara 10 sampai 15 kali dalam satu bulan.

Acara yang diikuti artis itu sebagian berada di wilayah luar Jakarta, seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. Meski mengalami peningkatan jumlah permintaan untuk acara kampanye, manajemen tidak mengubah harga pentas para artisnya. Tarif untuk sekali tampil mencapai Rp 50 juta hingga Rp 60 juta setiap artis.

”Kalau untuk kampanye, artis dangdut yang biasanya diminta karena peminatnya lebih banyak,” kata Ari. Tarif yang sama diberlakukan untuk setiap artis yang diminta.

Namun, tarif bisa berubah jika undangan kampanye berada di luar Jakarta. Kondisi itu bergantung pada lokasi kampanye di daerah. Hal itu misalnya jarak lokasi dari bandara, lama waktu perjalanan hingga pelosok, dan akses terhadap fasilitas artis. Hal itu akan berpengaruh di dalam penghitungan tarif setiap kali tampil. ”Namun, semuanya bergantung pada negosiasi dengan penyelenggara,” ujarnya.

Meskipun demikian, Ari mengatakan, untuk acara kampanye, tahun ini tidak seramai periode kampanye lima tahun lalu. Ia tak mengetahui pasti penyebabnya. Minat masyarakat pun tidak berubah dari tahun lalu, yaitu musik dangdut dan pop melayu.

”Sekarang banyak partai politik tidak membuat acara hiburan,” kata Ari. Menurut dia, beberapa partai politik sudah ada yang pesan borongan dalam masa kampanye ini.

Elza dari Republik Cinta Management, Minggu, di Jakarta, menegaskan, masa kampanye saat ini memberikan peluang bagi artis Ibu Kota. Grup musik The Virgin, misalnya, sudah ”dipinang” salah satu partai untuk mengisi acara kampanye di tiga kota. Di sisi lain, ada juga artis yang dengan sengaja menolak pekerjaan mengisi acara kampanye partai.

Republik Cinta Management menaungi grup musik The Virgin, Duo Mitha dan Dara. Artisnya sudah dikontrak partai tertentu untuk kampanye di beberapa kota sampai akhir bulan Maret ini.

Meski tidak secara spesifik mengungkapkan bayaran yang diterima The Virgin untuk acara kampanye, tetapi Elza memberi gambaran, untuk satu kali tampil dalam acara luar ruangan, The Virgin dibayar Rp 50 juta. Dengan dana tersebut, band ini menyanyikan sepuluh lagu.

Sementara itu, Lia dari Top Mandiri Management (TM Management) mengatakan, sampai saat ini ia belum menerima tawaran dari partai yang ingin menggunakan jasa artisnya, seperti Randy Pangalila, grup vokal Dragonboys, dan Tommy Kurniawan, untuk mengisi acara kampanye.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Event Organizer Indonesia (Apevi) Hendra G Kaban mengatakan, beberapa acara peluncuran produk dan acara luar ruangan (event outdoor) sempat tertunda menunggu masa kampanye selesai. Bahkan, menurut dia, di Medan, Sumatera Utara, acara di luar kampanye partai hampir berhenti total.

Kaban menjelaskan, biasanya setiap minggu diadakan empat hingga enam acara. Namun, sejak masa kampanye hanya sekitar dua acara per minggu. Kaban juga menerangkan, hal ini disebabkan acara nonkampanye akan kalah pengaruh. (A01/A09)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com