Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, Rupiah Variatif Cenderung Tertekan

Kompas.com - 24/03/2014, 08:00 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya memasuki pekan keempat di bulan Maret, Senin (24/3/2014). Tekanan diproyeksikan masih membayangi nilai tukar rupiah di tengah kecenderungan keluarnya dana investor asing dari pasar saham di Bursa Efek Indonesia.

Laju nilai tukar rupiah melemah tipis sepanjang pekan kemarin. Jika sebelumnya euforia Jokowi effect berimbas pada penguatan laju IHSG, riset Trust Securities mengatkan laju nilai tukar rupiah baru merasakan imbas dari euforia tersebut pada hari kedua pekan lalu.

Muncul penilaian peningkatan capital inflow sehubungan dengan sentimen Jokowi for President memberikan amunisi bagi penguatan rupiah. Namun, sejurus kemudian rupiah tertekan. Rupiah terkoreksi sebagai respons rilis kenaikan tipis data NAHB housing market index, manufacturing & industrial production hingga NY empire state manufacturing AS.

Selain itu, pasar juga memanfaatkan rilis data-data tersebut untuk masuk ke dollar AS. Apalagi, juga terdapat sentimen jelang rapat FOMC dalam dua hari ini yang membuat laju dollar AS dapat bergerak naik. Di sisi lain, pelaku pasar juga merespons negatif rendahnya proyeksi pertumbuhan Indonesia oleh Bank Dunia dan Fitch Ratings di level 5,3 persen alias di bawah proyeksi Pemerintah Indonesia.

Lalu yen yang kembali melemah seiring rilis masih defisitnya neraca perdagangan Jepang memberikan kesempatan dollar AS terapresiasi dan makin menguat setelah Gubernur The Fed, Janet Yellen menyatakan sinyal pengurangan stimulus akan berjalan lebih cepat dan bakal ada kenaikan suku bunga acuan (Fed rate). 

Rupiah masih berada di bawah target resisten di level Rp 11.360 per dollar AS. Pekan ini rupiah diproyeksikan bergerak di rentang level Rp 11.450-11.250 per dollar AS dalam kurs tengah Bank Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com