"Satelit kami masih menunggu keputusan Kemkominfo. Mudah-mudahan kami mendapat kabar baik di awal bulan kira-kira bulan April. Mudah-mudahan setelah pemilu legislatif (pileg) suratnya keluar. Karena kan masih pada sibuk semua," kata Sofyan seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI, Rabu (26/3/2014).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan BRI Ahmad Baiquni mengatakan perseroan baru akan melangkah untuk membuat satelit setelah ada keputusan resmi dari Kemkominfo. Adapun pembuatan satelit diperkirakan memakan waktu 2 tahun.
"Satelit mau tender lagi. Semua kan harus ada prosesnya. Kita baru melangkah setelah mendapat pemberitahuan resmi dari Kemkominfo. Proses pembuatannya sendiri sekitar 2 tahun. Setelah tender diputus, setelah itu pembuatan sekitar 2 tahun," ujar Baiquni.
Seperti diberitakan, BRI mengaku saat ini perseroan masih menyewa satelit dari sebuah perusahaan telekomunikasi di dalam negeri. Pihaknya masih menunggu respon dari pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk bisa memiliki satelit sendiri.
Untuk proyek pembelian satelit, BRI telah menyiapkan dana sekitar 250 juta dollar AS yang bersumber dari dana internal BRI. "Kami investasi 250 juta dollar AS dari dana sendiri. Realisasinya begitu ijin keluar kami akan mulai kerjakan," kata Sofyan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.