"Impor barang modal, misalnya, telah berhasil meningkatkan pertumbuhan sebesar 0,9 persen year on year pada bulan Januari. Tidak ada perubahan besar, tapi setidaknya penurunan tahun lalu tampaknya telah tertahan," kata Gundy di Jakarta, Rabu (26/3/2014).
Gundy yakin pertumbuhan investasi akan membaik dengan didukung stabilitas nilai tukar rupiah. Dengan demikian, pihaknya memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 dapat mencapai 6 persen. Menurutnya, pemulihan dalam pembelanjaan investasi akan membentuk dasar pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada akhir tahun ini.
"Sementara ini, kita mempertahankan perkiraan pertumbuhan PDB 2014 sebesar 6 persen year on year. Kenapa 6 persen? Karena kemungkinan pertumbuhan investasi meningkat," ujarnya.
Tahun 2013 lalu, lanjutnya, investasi jatuh signifikan karena ada unsur pelemahan rupiah. Sehingga, pihak-pihak yang harus mengimpor barang modal seperti mesin melihat harga mesin menjadi mahal sehingga ekspektasi bisnis pun menjadi terlambat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.