Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ESDM Dorong Pemasangan RFID Fokus di Depo dan SPBU

Kompas.com - 27/03/2014, 13:28 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) diminta untuk memfokuskan pemasangan radio frequency identification (RFID) di tempat penimbunan, depo-depo Pertamina, hingga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo menuturkan, pemasangan RFID di jutaan kendaraan bermotor membutuhkan banyak waktu, sementara itu mengerem importasi bahan bakar minyak (BBM) sudah sangat mendesak.

"Paling tidak tujuan RFID ini kan untuk mengontrol aliran distribusi BBM PSO (bersubsidi). Paling tidak sejak dari penimbunan Pertamina ke depo-depo lalu ke SPBU," kata dia di Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Kementerian ESDM akan mendorong Pertamina untuk fokus pemasangan RFID di lokasi tersebut. "Sehingga nanti tidak ada lagi truk yang nyeleweng. Harusnya dari Depo Plumpang ke pelabuhan, belok," kata Susilo.

Dengan adanya RFID liter BBM yang dikeluarkan di depo sudah terdeteksi. Begitu juga dengan SPBU penerima. Sehingga jika truk tidak mengucurkan BBM di SPBU yang ditunjuk, maka BBM bersubsidi pun mustahil keluar.

Susilo yang pagi ini menggantikan Menteri ESDM Jero Wacik membuka seminar Hiswana Migas menjelaskan, impor BBM sudah sangat membebani. Setiap hari Indonesia mengimpor minyak olahan sebanyak 500.000 hingga 600.000 barel, dan mengeluarkan biaya sekitar 120 hingga 130 juta dollar per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com